All Article
Digital Marketing
Belajar dari Jumbo: Cara Film Lokal Menjadi Fenomena lewat TikTok & Reels
Tahun ini, ada gebrakan fantastis dari industri film Tanah Air. Jumbo, film animasi karya anak bangsa, berhasil mencetak sejarah sebagai film paling laris di Indonesia. Totalnya, ada 10.171.372 penonton di hari ke-73 penayangan.[1] Berhasil ngalahin rekor KKN di Desa Penari yang ngumpulin 10.061.033 penonton.[2]
Selain sukses jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, Jumbo juga sukses mencuri perhatian warga dunia maya. Tampilan visual dan ceritanya selalu berhasil jadi trending topik di media sosial. Bahkan faktanya, “suara” di medsoslah yang bikin film ini booming dan sesukses sekarang.
Jadi, emang ada banyak hal yang bisa kamu pelajari dari film ini, Buddies. Gimana ceritanya konten-konten di media sosial, khususnya TikTok dan Reels, bikin film jadi sukses besar. Yuk belajar bareng soal fenomena ini di sini!
TikTok & Instagram Reels: Mesin Penyebar Cerita Jumbo
Sumber: Instagram/@jumbofilm.id
Meskipun kini udah booming, tapi kamu tau gak sih kalau jumlah penonton Jumbo di hari pertama cuma 62.850 orang aja? Masih kalah sama film-film libur lebaran yang lainnya, kayak Pabrik Gula yang berhasil menarik 210.630 penonton dan Qodrat 2 dengan 74.180 penonton.[3]
Tapi, dalam sekejap filmnya berhasil viral dan menarik atensi banyak orang. Cuma dalam waktu 7 hari, film Jumbo sukses ngumpulin lebih dari 1 juta penonton.[4] Terus kira-kira, apa sih yang bikin animasi ini viral? Yup, jawabannya adalah presensi di media sosial.
Selama jadwal penayangan film Jumbo dari tanggal 31 Maret 2025 silam, film ini hadir lewat konten pendek yang emosional di TikTok dan Instagram Reels. Awalnya konten cuma ada dari tim produksi di akun resmi. Tapi lama-lama, ada banyak user yang ikut-ikutan pakai sound dan filter dari film ini.
Jadi, konten film ini tersebar bukan cuma dari official account, tapi dari penonton juga. Saking sukanya, mereka secara sukarela menjadi “promotor gratisan” tanpa harus dibayar. Hal ini sadar gak sadar bikin orang lain FOMO dan mau ikutan nonton filmnya, sehingga jumlah penonton terus bertambah.
Viral karena Emosi dan Visual yang Bisa Dipakai Ulang
Sumber: Instagram/@jumbofilm.id
Secara garis besar, fenomena film Jumbo mirip kayak tren lagu viral. Sound dari film ini terus diulang-ulang dalam format video pendek dan menimbulkan rasa candu buat penonton. Potongan videonya juga berhasil menyentuh hati warganet. Audiens merasa relate dan bangga bisa dukung animasi lokal.
Faktor-faktor inilah yang membuat kontennya pun “dijual ulang” secara organik. Belum lagi ada fakta behind the scene yang membuat animasi ini makin menarik, yaitu waktu produksi yang sangat panjang. Perlu waktu 5 tahun sebelum film animasi buatan Indonesia ini bisa tayang di layar lebar.
Strategi Kolaborasi yang Relevan dan Autentik: Kunci Kesuksesan Jumbo
Sumber: Instagram/@jumbofilm.id
Selama masa promosi film, Visinema nggak jalan sendiri. Mereka gandeng kreator konten, musisi, hingga public figure buat bantu distribusi film ini secara natural. Jadi, kesuksesannya emang gak instan. Pihak produksi sengaja membuat banyak konten yang bikin orang-orang engage sama film ini.
Kreator konten fokus ke bikin editan video, yang memantik user lain buat bikin hal serupa. Para musisi fokus pada musik dan mengisi OST film. Hasilnya, muncul banyak konten cover song OST Jumbo dari warganet. Public figure juga gak ketinggalan buat promosi, bahkan sejak sebelum film tayang.
Branding “film animasi karya anak bangsa” dan “dibuat selama 5 tahun” benar-benar berhasil menarik simpati publik. Konten yang berkualitas juga sukses bikin mereka stay, bahkan gak ragu buat merekomendasikannya ke orang lain. Pertumbuhannya sangat organik, sehingga kamu bisa belajar banyak dari sini.
Belajar dari kesuksesan Jumbo, kamu bisa menerapkan strategi kolaborasi yang relevan dan autentik ke brand kamu. Jangan asal bikin konten dan berharap bakal booming tanpa aksi apa pun. Buat konten yang relevan dan autentik, terus coba kolaborasi dengan pihak lain biar sukses kayak film ini.
Pelajaran Penting dari Fenomena Film Jumbo buat Business Owners
Sumber: Instagram/@jumbofilm.id
Kesuksesan Jumbo jadi bukti bahwa konten yang relatable, emosional, dan mudah dimodifikasi bisa menciptakan awareness dan konversi secara masif. Jadi, hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum bikin konten adalah research. Kira-kira, konten yang kamu buat memenuhi kriteria atau tidak.
Tapi Buddies, konten yang relevan dan emosional aja gak cukup buat meraih kesuksesan. Soalnya, konten kayak gitu either hit or miss. Jadi, harus ada strategi yang nyambung dan eksekusi yang tepat waktu. Kamu wajib tau gimana cara baca situasi dan keadaan, jangan sampai salah langkah.
Film Jumbo gak cuma bisa jadi contoh buat industri film aja, tapi juga di industri lainnya. Kamu juga bisa ngikutin strategi film ini dengan memproduksi konten berkualitas dan shareable. BDD bisa bantu kamu mewujudkannya via layanan Creative Performance & Digital Performance. Jadi, yuk, coba sekarang juga!
Related Article
All Article
05 Dec 2025
Kekuatan Nano dan Micro Influencer Marketing: Cara Bangun Kepercayaan di Era Digital
Maksimalkan ROI pemasaranmu dengan micro-influencer marketing! Temukan perbedaan macro vs micro influencers, strategi memilih influencer yang tepat, dan tips kampanye efektif untuk tingkatkan kepercayaan pasar.
Read More
All Article
03 Dec 2025
Bikin Konten Tiap Hari Tapi Minder? Begini Cara Hadapi Impostor Syndrome
Merasa kompeten tapi minder saat bikin konten? Pelajari cara mengatasi impostor syndrome agar percaya diri dan produktif di dunia digital.
Read More
All Article
03 Dec 2025
Capek Tapi Harus Kreatif? Ini Akar Masalah Creative Burnout di Dunia Agency
Creative burnout terjadi bukan karena nggak kompeten, Buddies. Cari tahu penyebab, dampak, dan cara mengelolanya dengan strategi sehat
Read More