All Article
Digital Marketing
Strategi Influencer Marketing: Raih Hasil Maksimal Lewat Budget Minimal
Sering dengar kan, kalau suksesnya sebuah brand itu harus gandeng influencer yang followers-nya seabrek? Eits, jangan salah, Buddies! Paradigma itu sekarang sudah bergeser jauh.
Ternyata, influencer mikro dan nano justru jadi bintang baru di dunia influencer marketing. Percaya atau nggak, engagement rate mereka itu jauh lebih tinggi lho daripada influencer papan atas, meskipun jumlah views dan likes-nya nggak semasif itu.[1] Penasaran kenapa bisa begitu? Yuk, kita bedah di sini!
Apa Itu Influencer Mikro dan Nano?
Influencer dibagi menjadi berapa? Saat ini, ada lima kategori utama: influencer nano, influencer mikro, influencer tingkat menengah, influencer makro, dan mega-influencer. Tapi untuk sekarang, mari kita fokus dulu ke dua yang sedang naik daun, yaitu mikro dan nano-influencer.
Influencer Mikro
Mereka punya followers antara 10.000 sampai 100.000. Mereka umumnya adalah orang-orang yang fokus di niche tertentu, seperti parenting, fitness, skincare, atau travel. Karena mereka terlihat “paham betul” di bidang itu, audiensnya pun percaya dengan opini mereka.
Influencer Nano
Influencer ini punya followers sekitar 1.000 sampai 10.000. Tapi jangan anggap remeh, meskipun jumlahnya terbilang masih sedikit, nano influencer ini justru punya koneksi personal yang sangat kuat dengan pengikutnya. Audiensnya loyal dan interaksi yang tercipta pun terasa lebih alami serta dipercaya.
Kenapa Influencer Mikro dan Nano Bisa Lebih Berdampak?
Influencer mikro dan nano memang nggak punya banyak followers tapi mereka bisa jadi senjata rahasia buat campaign kamu, ini beberapa alasannya:
1. Engagement Rate Lebih Tinggi
Influencer mikro dan nano punya keunggulan dalam hal engagement rate yang lebih tinggi daripada influencer makro, bisa 5% sampai 60% lebih tinggi.[1][2] Kenapa begitu? Karena mereka punya audiens yang lebih sempit dan tertarget. Hubungan yang terbangun lebih akrab, jadi orang merasa nyaman untuk komentar, berbagi cerita, atau kasih respons langsung.
2. Terlihat Lebih Jujur dan Natural
Buddies, kamu pasti pernah kan ngerasa kurang sreg waktu lihat influencer terkenal endorse produk? Kadang kita mikirnya, “Ini beneran suka atau cuma karena dibayar, ya?” Rasa kurang percaya itu sering muncul. Nah, ini beda banget sama influencer nano atau mikro.
Rekomendasi dari mereka itu rasanya kayak saran dari teman sendiri, bukan sekadar iklan. Karena kedekatan personal yang terjalin, pengikut mereka cenderung lebih percaya pada apa pun yang mereka promosikan.
Nggak cuma omong kosong, lho! Data juga mendukung hal ini. Riset bilang bahwa 72% pengguna percaya pada influencer mikro saat mereka merekomendasikan sebuah produk.[3] Bahkan lebih jauh lagi, 8 dari 10 pengguna akhirnya membeli produk setelah melihat rekomendasi dari influencer nano yang punya kredibilitas jelas.[2]
3. Menjangkau Audiens yang Lebih Tepat Sasaran
Karena mereka biasanya fokus di bidang tertentu, dengan bantuan influencer nano dan mikro brand bisa lebih mudah menyasar audiens yang memang relevan. Nggak asal sebar promosi, tapi tepat sasaran dan lebih berpeluang menghasilkan konversi.
4. Hasil Lebih Terukur, Biaya Lebih Hemat
Biaya kerja sama dengan satu influencer TikTok atau Instagram besar bisa kamu pecah untuk kolaborasi dengan 5-10 influencer mikro atau nano. Biayanya lebih efisien, jangkauannya tetap luas, dan hasilnya pun lebih mudah dipantau.
Ini dia yang kita sebut dengan ROI (Return on Investment) yang tinggi, Buddies. Kamu bisa dapat hasil maksimal dengan pengeluaran yang lebih terukur!
Panduan Praktis untuk Memulai
Mau mulai campaign dengan influencer mikro dan nano? Nah, ini dia beberapa langkah mudahnya:
Cara Menemukan
- Gunakan hashtag yang relevan dengan industri kamu di TikTok atau Instagram. Misalnya #SkincareRoutine atau #FoodieBandung.
- Intip kompetitor, siapa tahu mereka udah kerja sama dengan influencer yang pas buat kamu juga.
- Gunakan platform influencer marketing buat bantu cari dan analisis data calon influencer.
Cara Mengukur Sukses
Setelah campaign jalan, jangan langsung puas hanya karena likes dan views-nya banyak ya, Buddies. Sukses di dunia influencer marketing itu nggak cuma dilihat dari angka besar di permukaan, tapi dari impact yang sebenarnya.
Ini beberapa metrik penting yang wajib kamu perhatikan:
- Engagement Rate: Semakin tinggi angkanya, berarti kontennya relevan dan berhasil menarik perhatian audiens. Buddies bisa lihat cara hitung engagement rate di sini.
- CTR (Click-Through Rate): Kalau kamu kasih link unik ke influencer (misalnya untuk swipe-up, bio link, atau link di caption), kamu bisa cek seberapa banyak orang yang benar-benar ngeklik link itu.
- Konversi: Berapa banyak orang yang beli, daftar, atau pakai kode promo yang kamu kasih lewat influencer. Di sini kamu bisa lihat seberapa besar dampak nyata dari campaign ke bisnis kamu.
Buddies, suksesnya strategi influencer marketing sekarang bukan soal siapa yang paling banyak followers, tapi siapa yang paling nyambung dan dipercaya audiens. Untuk wujudkan campaign influencer yang relevan, engaging, dan impactful, kamu bisa banget kolaborasi bareng Boleh Dicoba Digital (BDD).
Kami siap bantu lewat layanan Social Media Management dan Creative Performance, plus tim Creative Content Development yang jago bikin konten eye-catching dan penuh makna, termasuk untuk para influencer di platform seperti TikTok. Lebih dari 100 brand udah percaya, sekarang giliran kamu!
Related Article
All Article
05 Dec 2025
Kekuatan Nano dan Micro Influencer Marketing: Cara Bangun Kepercayaan di Era Digital
Maksimalkan ROI pemasaranmu dengan micro-influencer marketing! Temukan perbedaan macro vs micro influencers, strategi memilih influencer yang tepat, dan tips kampanye efektif untuk tingkatkan kepercayaan pasar.
Read More
All Article
03 Dec 2025
Bikin Konten Tiap Hari Tapi Minder? Begini Cara Hadapi Impostor Syndrome
Merasa kompeten tapi minder saat bikin konten? Pelajari cara mengatasi impostor syndrome agar percaya diri dan produktif di dunia digital.
Read More
All Article
03 Dec 2025
Capek Tapi Harus Kreatif? Ini Akar Masalah Creative Burnout di Dunia Agency
Creative burnout terjadi bukan karena nggak kompeten, Buddies. Cari tahu penyebab, dampak, dan cara mengelolanya dengan strategi sehat
Read More