Posted on 05 Dec 2025
Back to main article
Posted on 05 Dec 2025

Di era ketika AI semakin canggih dan cepat menghasilkan tulisan, banyak copywriter mulai mempertanyakan posisi mereka di industri.

Sebagian dari mereka bertanya: apakah kehadiran AI berarti copywriter akan tergantikan? Tapi faktanya, kemajuan ini bukan akhir — justru awal dari peran baru copywriter di dunia digital.

Memang, AI bisa menghasilkan teks dan membuat proses produksi konten jadi lebih cepat lebih efisien dan lebih gampang —entah itu caption singkat atau artikel panjang.

Tapi di sisi lain, perubahan ini juga bikin peran copywriter ikut bergeser, apalagi ketika sebagian tugas teknis sekarang bisa dikerjakan mesin.

Nah, sebelum melihat seberapa besar dampaknya bagi profesi ini, mari pahami dulu bagaimana dunia copywriter mulai bergeser sejak hadirnya AI.

Dunia Copywriter Sejak Ada AI

Sejak AI mulai digunakan, ritme kerja copywriter berubah. Ide bisa dicari lebih cepat, draft bisa jadi dalam hitungan detik, dan klien pun makin berharap hasil yang cepat tapi tetap rapi.

Masalahnya, kemudahan ini bikin banyak orang menganggap kerja copywriter “lebih gampang”. Akhirnya, job jadi makin bersaing, rate ikut turun, dan profesinya terlihat kurang relevan kalau hanya mengandalkan teknis nulis.

Padahal, di balik semua itu, AI tetap butuh manusia untuk filter hal yang nggak bisa dibuat oleh AI. Ada batasan yang justru menegaskan kenapa peran copywriter masih relevan saat ini.

Batasan AI dalam Copywriting

AI bisa meniru gaya bahasa, tapi ada hal-hal mendasar yang masih belum bisa ia pahami, yaitu:

  • Empati  → Ai belum bisa memahami perasaan orang lain, jadi sulit menangkap perasaan pembaca atau nuansa dalam tulisan
  • Live Experience → AI tidak memiliki pengalaman nyata sebagaimana manusia memiliki pengalaman pribadi. Jadi, ide atau insight yang autentik tetap butuh manusia.
  • Intuisi  → AI tidak memiliki kepekaan seperti manusia, sehingga sulit menentukan nada, arah cerita, dalam sebuah tulisan

Ketiga hal ini jadi pembeda utama sekaligus alasan kenapa skill copywriter justru makin dibutuhkan.

Skill Copywriter yang Makin Dibutuhkan

  • Strategic Thinking  →  AI bisa bantu menulis cepat, tapi copywriter yang memahami tujuan brand dan audiens tetap menentukan alur cerita yang tepat.
  • Menjaga Brand Voice  →  AI memang bisa meniru gaya bahasa, tapi konsistensi tone yang terasa alami hanya bisa dijaga oleh intuisi manusia (Human Touch).
  • Creative Ideation  → AI merangkai informasi lama atau yang sudah tersedia di internet, sedangkan ide segar sering muncul dari pengalaman, percakapan, dan cara pandang unik seorang copywriter.
  • Kolaborasi dengan Tim & Klien →  kerja kreatif butuh komunikasi, negosiasi, dan pemahaman situasi. Hal yang tetap memerlukan sentuhan manusia.

Skill-skill ini yang membuat hasil tulisan terasa ‘hidup’ dan relevan — sesuatu yang belum bisa dihasilkan oleh AI sepenuhnya.

Dampak untuk Bisnis & Brand

Bagi brand, konten yang autentik dan konsisten tetap jadi kunci kepercayaan audiens. AI bisa bantu bikin konten cepat, tapi konten yang relevan dan personal tetap butuh sentuhan manusia.

Dengan menggabungkan kemampuan copywriter dan AI, bisnis atau pun brand bisa mendapatkan konten yang cepat, efektif, dan tetap bernilai.

AI mempercepat proses, tapi copywriter memastikan pesan tetap relevan, autentik, dan terasa manusiawi. Jadi, bukan soal manusia melawan mesin, tapi bagaimana keduanya bisa saling melengkapi untuk menciptakan komunikasi yang lebih kuat.

Kalau kamu lagi nyari tempat buat diskusi soal strategi brand di era AI, BDD bisa jadi partner yang pas — entah itu urusan konten, website, SEO, atau ads.

Yuk ngobrol santai dulu, siapa tahu ada insight yang bisa langsung kamu terapkan.

Related Article

micro influencer bdd
05 Dec 2025

Kekuatan Nano dan Micro Influencer Marketing: Cara Bangun Kepercayaan di Era Digital

Maksimalkan ROI pemasaranmu dengan micro-influencer marketing! Temukan perbedaan macro vs micro influencers, strategi memilih influencer yang tepat, dan tips kampanye efektif untuk tingkatkan kepercayaan pasar.

Read More
impostor syndrome
03 Dec 2025

Bikin Konten Tiap Hari Tapi Minder? Begini Cara Hadapi Impostor Syndrome

Merasa kompeten tapi minder saat bikin konten? Pelajari cara mengatasi impostor syndrome agar percaya diri dan produktif di dunia digital.

Read More
creative burnout
03 Dec 2025

Capek Tapi Harus Kreatif? Ini Akar Masalah Creative Burnout di Dunia Agency

Creative burnout terjadi bukan karena nggak kompeten, Buddies. Cari tahu penyebab, dampak, dan cara mengelolanya dengan strategi sehat

Read More