Posted on 22 Oct 2025
Back to main article
Posted on 22 Oct 2025

Buddies, kalau ngomongin digital marketing di 2025, satu hal yang nggak bisa diabaikan: konsumen semakin selektif. Mereka nggak mau cuma lihat konten cantik atau promosi polesan, tapi pengen hasil nyata. Nah, di sinilah performance marketing jadi solusi. Bayar sesuai hasil, efisien, dan measurable. Artinya kamu bisa tahu jelas mana strategi yang berhasil dan mana yang nggak.

Di artikel ini, kita bakal bahas 10 channel performance marketing paling efektif buat brand, dari yang udah familiar sampai yang lagi booming banget, plus tips humanis buat Gen Z marketer. Yuk, simak bareng-bareng!

Perfirmance Marketing

Apa Itu Performance Marketing?

Sederhananya, performance marketing itu marketing berbasis hasil: bisa berupa sales, leads, downloads, atau klik. Bedanya sama digital marketing biasa? Fokusnya bukan cuma awareness, tapi ROI yang jelas. Jadi, setiap budget yang kamu keluarin bisa diukur performanya.

Ini penting banget buat brand yang pengen efektif dan hemat biaya, karena setiap campaign punya tujuan spesifik dan metrik yang bisa dilacak.

10 Channel Performance Marketing yang Wajib Dicoba

1. Google Ads (Search & Display)

Search Ads bikin kamu nangkep audiens yang lagi aktif nyari produk. Misal, orang search “sepatu sneakers lokal”, iklanmu langsung muncul pas mereka butuh. Display Ads punya jangkauan luas dengan visual menarik, cocok buat ngenalin brand ke audiens baru. Kelebihannya adalah targeting, menjadi tepat, measurable, dan scalable, bikin kamu gampang tahu channel mana yang benar-benar convert.

2. Meta Ads (Facebook & Instagram)

Di platform ini, kamu bisa segmentasi audiens berdasarkan demografi, minat, dan perilaku. Fitur seperti retargeting dan lookalike audience bikin campaign lebih tajam dan tepat sasaran. Tipsnya, jangan cuma nge-boost post, tapi bikin visual kreatif yang engaging dan relatable. Audiens Gen Z bakal lebih penasaran dan klik kalau konten terasa personal dan dekat.

3. TikTok Ads

Short video lagi hype banget, terutama di kalangan Gen Z dan Millennial. Engagement-nya tinggi, konten gampang viral, dan bisa boost organic reach. Bikin konten yang fun tapi tetap relevan sama produkmu, misal unboxing lucu atau tips cepat yang relatable, biar audiens langsung connect.

4. LinkedIn Ads

LinkedIn pas banget buat B2B. Kamu bisa target audiens spesifik berdasarkan jabatan, industri, atau ukuran perusahaan. Efektif banget buat lead generation dan membangun reputasi sebagai thought leader. Untuk brand profesional, LinkedIn nggak cuma bikin branding, tapi juga ngasih hasil nyata yang bisa diukur.

5. YouTube Ads

Format YouTube Ads beragam, mulai dari skippable, non-skippable, sampai bumper ads. Keunggulannya adalah kamu bisa storytelling lebih kuat dengan visual dan audio yang impactful. Tipsnya, bikin video informative tapi seru, misal mini tutorial atau behind-the-scenes, biar audiens betah nonton sampai akhir.

6. Affiliate Marketing

Di channel ini, brand cuma bayar komisi sesuai penjualan. Serunya, kamu bisa scale campaign tanpa perlu modal upfront besar. Coba ajak partner yang benar-benar percaya sama produk kamu untuk bantu jual. Misalnya, micro-influencer dengan audiens niche bakal lebih gampang convert karena trust-nya tinggi.

7. Email Marketing

Fokusnya pada nurturing leads, retargeting, dan personalisasi konten. Bayangin ini kayak ngobrol langsung sama customer, jadi bukan sekadar broadcast. Sentuhan personal bikin mereka lebih percaya dan lebih tertarik buat klik link affiliate-mu.

8. SMS & WhatsApp Marketing

Open rate-nya tinggi dan pesan langsung sampai ke audiens, cocok banget buat promo terbatas atau kasih reminder yang penting. Tipsnya, jangan spam, ya. Pastikan buat pesan yang singkat, jelas, dan punya value nyata. 

9. Social Commerce Ads

Integrasi e-commerce dengan social media, misal lewat TikTok Shop atau Instagram Shop, bikin audiens bisa langsung beli tanpa harus pindah platform. Pengalaman belanja jadi lebih nyaman, pas banget buat brand yang pengen jual cepat tapi tetap smooth.

10. User-Generated Content (UGC) Ads

Konten buatan user: review, unboxing, testimoni. Keuntungannya? Authentic, relatable, dan lebih dipercaya audiens.

Bisa dipakai di TikTok, Instagram, Meta, sampai YouTube Shorts. Humanis: orang lebih percaya pengalaman nyata dibanding iklan polesan brand. Jadi, UGC Ads bikin engagement lebih tinggi sekaligus cost-efficient.

Baca juga: Mengenal Performance Marketing, Strategi Jitu Dalam Menjalankan Campaign

Tips Memilih Channel yang Tepat

Buddies, sebelum coba semua channel sekaligus, pahami dulu goal brand: awareness vs conversion. Kenali audiens, platform yang mereka suka, dan jenis konten yang paling resonate.

Test & optimize: jangan takut A/B testing, mulai dengan budget kecil dulu, baru scale yang performa-nya paling oke.

10 channel performance marketing ini bisa kamu mix sesuai strategi brand. Ingat, ini bukan soal banyak iklan, tapi iklan yang tepat & measurable. Kalau kamu pengen eksplor lebih jauh dan pengen hasil yang nyata, BDD siap bantuin! Lewat Performance Creative, kontenmu bakal eye-catching sekaligus engaging. 

Related Article

impostor syndrome
03 Dec 2025

Bikin Konten Tiap Hari Tapi Minder? Begini Cara Hadapi Impostor Syndrome

Merasa kompeten tapi minder saat bikin konten? Pelajari cara mengatasi impostor syndrome agar percaya diri dan produktif di dunia digital.

Read More
creative burnout
03 Dec 2025

Capek Tapi Harus Kreatif? Ini Akar Masalah Creative Burnout di Dunia Agency

Creative burnout terjadi bukan karena nggak kompeten, Buddies. Cari tahu penyebab, dampak, dan cara mengelolanya dengan strategi sehat

Read More
strategi digital marketing bdd
27 Nov 2025

Strategi Digital Marketing Paling Ampuh untuk Melesatkan Penjualan Akhir Tahun

Akhir tahun adalah waktu emas untuk bisnis! Pelajari langkah demi langkah menyusun strategi pemasaran digital yang fokus pada konversi tinggi, dari Black Friday hingga Tahun Baru. Terapkan 4 strategi ini sekarang juga!

Read More