All Article
Digital Marketing
Singular vs Plural Keyword: Mana yang Lebih Efektif untuk SEO?

Kalau ngomongin SEO, pemilihan keyword selalu jadi hal yang krusial. Nah, ada satu topik yang sering bikin bingung: Singular vs Plural Keyword. Mana yang lebih efektif untuk optimasi website?
Sebenarnya, keduanya sama-sama punya keunggulan masing-masing. Ada yang lebih cocok buat menjaring traffic besar, ada juga yang lebih pas buat mendorong konversi. Nah, supaya kamu nggak salah strategi, yuk kita bahas tuntas satu per satu.
Apa Itu Singular dan Plural Keyword?
Sebelum menentukan pilihan, kita perlu tahu dulu definisinya:
- Singular keyword → bentuk tunggal dari kata kunci. Biasanya lebih spesifik, langsung mengarah ke satu produk atau layanan.
Contoh: kamera DSLR Canon EOS R6, iphone 17, sepatu lari Adidas Ultraboost. - Plural keyword → bentuk jamak dari kata kunci. Lebih luas dan sering dipakai untuk kategori atau kumpulan produk.
Contoh: kamera DSLR terbaik, iphone terbaru, sepatu olahraga pria.
Singular biasanya bikin audiens lebih fokus, sementara plural membuka ruang lebih lebar buat eksplorasi. Walaupun perbedaannya kecil, efeknya ke SEO bisa cukup signifikan.
Perbedaan Search Intent pada Singular dan Plural Keyword
Nah, Buddies, keyword bukan sekadar kata. Ada yang disebut dengan search intent, alias tujuan orang waktu mengetikkan sesuatu di Google.
- Singular keyword → transactional intent
Biasanya orang yang mengetik keyword tunggal sudah tahu apa yang dia mau. Contoh: cari “kamera Canon EOS R6” berarti dia sudah memutuskan ingin kamera itu, tinggal cari tempat beli. Peluang konversinya tinggi banget. - Plural keyword → informational & comparison intent
Kalau ada “kamera DSLR terbaik 2025”, itu artinya orang masih riset. Dia butuh informasi, rekomendasi, atau perbandingan sebelum memutuskan. Traffic dari keyword ini besar, tapi konversinya bisa lebih lama.
Kalau cek SERP, hasilnya juga beda:
- Singular → dominan halaman produk, landing page spesifik, dan iklan toko.
- Plural → artikel listicle, blog rekomendasi, marketplace kategori, bahkan forum.
Artinya, bentuk keyword bisa menentukan jenis konten apa yang harus kamu buat.
Kapan Harus Menggunakan Singular atau Plural Keyword?
Strategi SEO yang efektif bukan soal memilih salah satu, tapi tahu kapan harus pakai yang mana.
- Gunakan singular keyword kalau:
- Kamu promosiin produk atau jasa tertentu.
- Target audiensmu sudah tahu apa yang mereka butuhkan.
- Fokus utama adalah konversi (pembelian, daftar, atau request demo).
- Kamu promosiin produk atau jasa tertentu.
- Gunakan plural keyword kalau:
- Kamu mau menjaring audiens lebih luas.
- Kontenmu berbentuk list, rekomendasi, atau perbandingan.
- Fokus utama adalah awareness dan traffic.
- Kamu mau menjaring audiens lebih luas.
Dari sisi angka, biasanya:
- CTR (Click-Through Rate) → singular lebih tinggi, karena orang yang klik memang benar-benar butuh produk/jasa itu.
- Konversi → singular juga lebih unggul karena niatnya jelas.
- Traffic volume → plural sering lebih banyak dicari, sehingga bagus buat nambah exposure.
Strategi SEO Mengoptimalkan Singular dan Plural Keyword
Kalau kamu masih bingung pilih salah satu, sebenarnya solusi terbaik adalah gabungkan keduanya dalam strategi konten.
Beberapa langkah yang bisa kamu coba:
- Rencanakan konten berlapis
Buat halaman produk dengan singular keyword, lalu lengkapi dengan artikel kategori atau blog dengan plural keyword. Contoh: halaman produk “Kamera Canon EOS R6” + artikel “10 Kamera Mirrorless Terbaik untuk Fotografi Pemula”. - Manfaatkan keyword turunan & long-tail
Jangan cuma fokus ke satu kata. Dari “sepatu olahraga” bisa jadi “sepatu olahraga pria untuk lari maraton” atau “sepatu olahraga wanita murah”. Long-tail keyword lebih spesifik, kompetisi lebih rendah, dan bisa menarik traffic berkualitas. - Optimasi On-Page
Pastikan keyword muncul di tempat-tempat penting seperti judul, meta description, heading (H2/H3), hingga internal link. Tapi inget, jangan dipaksain, harus tetap natural biar enak dibaca. - Kombinasikan dengan funnel marketing
- Plural keyword → dipakai di tahap awal funnel buat edukasi & awareness.
- Singular keyword → dipakai di tahap akhir funnel buat mendorong konversi.
- Plural keyword → dipakai di tahap awal funnel buat edukasi & awareness.
Dengan cara ini, kontenmu bisa nyambung dari tahap riset sampai pembelian.
Studi Kasus Singkat
Biar lebih gampang, mari ambil contoh keyword berikut:
- Plural: “kamera mirrorless terbaik”
- Singular: “Kamera Sony A7 III”
Kalau cek hasil pencarian Google:
- “Kamera Mirrorless Terbaik” → muncul marketplace dengan berbagai pilihan, artikel rekomendasi, blog review. Audiensnya lebih umum, banyak yang masih riset.
- “Kamera Sony A7 III” → muncul halaman produk spesifik dari toko resmi atau e-commerce. Audiensnya lebih sempit, tapi niat belinya jauh lebih tinggi.
Insight:
- Plural keyword efektif buat traffic besar & awareness.
- Singular keyword lebih efektif buat konversi cepat.
Jadi, Buddies, mana yang lebih efektif antara Singular vs Plural Keyword? Jawabannya: keduanya punya peran penting.
- Singular keyword → cocok untuk target spesifik, closing lebih cepat, konversi lebih tinggi.
- Plural keyword → bagus untuk menjaring traffic luas, membangun awareness, dan mengedukasi audiens.
Kuncinya ada di memahami search intent audiens. Dengan kombinasi yang tepat, strategi SEO kamu bisa dapet hasil maksimal: traffic banyak sekaligus konversi yang lebih tinggi. Jadi, kalau lagi nyusun strategi SEO, jangan cuma fokus ke salah satu. Mainkan singular dan plural keyword barengan, sesuai dengan kebutuhan funnel bisnismu.
Kalau kamu mau strategi SEO yang lebih terarah dan hasilnya terbukti efektif, tim Boleh Dicoba Digital (BDD) siap bantu lewat layanan SEO. Mulai dari riset keyword, optimasi konten, sampai strategi yang tepat sasaran, semuanya bisa kamu dapetin bareng tim expert kami.
Yuk, ngobrol bareng tim BDD sekarang juga dan susun strategi SEO yang paling cocok buat bisnismu!
Related Article
All Article
03 Dec 2025
Bikin Konten Tiap Hari Tapi Minder? Begini Cara Hadapi Impostor Syndrome
Merasa kompeten tapi minder saat bikin konten? Pelajari cara mengatasi impostor syndrome agar percaya diri dan produktif di dunia digital.
Read More
All Article
03 Dec 2025
Capek Tapi Harus Kreatif? Ini Akar Masalah Creative Burnout di Dunia Agency
Creative burnout terjadi bukan karena nggak kompeten, Buddies. Cari tahu penyebab, dampak, dan cara mengelolanya dengan strategi sehat
Read More
All Article
27 Nov 2025
Strategi Digital Marketing Paling Ampuh untuk Melesatkan Penjualan Akhir Tahun
Akhir tahun adalah waktu emas untuk bisnis! Pelajari langkah demi langkah menyusun strategi pemasaran digital yang fokus pada konversi tinggi, dari Black Friday hingga Tahun Baru. Terapkan 4 strategi ini sekarang juga!
Read More