Di dunia digital yang semakin kompetitif ini, punya website yang ngehasilin konversi itu udah jadi sebuah keharusan. Nggak cuma akan bikin bisnis kamu stand out di market, tapi website yang ngehasilin konversi juga bisa ngebantu kamu mengeksplorasi kegunaan website dengan lebih baik.
Coba pikirin deh, walaupun kamu mungkin punya banyak traffic ke website, tapi kalau sebagian besar pengunjung nggak melakukan tindakan apapun, then what’s the point? Kamu justru kehilangan banyak potential business.
That’s where CRO steps into the spotlight, Buddies.
Jadi, kalau kamu pengen ngemaksimalin potensi website, kamu wajib perhatiin conversion rate dan menggunakan CRO buat ningkatinnya.
Conversion Rate Optimization (CRO)
CRO adalah proses mengoptimalkan performa website yang bertujuan untuk mengubah pengunjung menjadi konsumen, klien, atau bahkan subscribers.
Apapun yang kamu jual, mau itu produk atau services, ultimate goal-nya adalah ngemaksimalin konversi yang dilakukan di website. Misalnya, melakukan pembelian, mendaftar untuk newsletter, atau mengisi formulir.
Menurut VWO, setidaknya ada 6 elemen utama di website yang bisa dioptimasi:
- Landing page design
- Website copy
- Call-to-action (CTA)
- Navigation and website structure
- Forms
- Page speed
Teknik dan Strategi CRO untuk Ngedorong Konversi
1. Segmentasikan pengunjung website
Pertama-tama yang harus kamu lakuin adalah segmentasikan pengunjung website. Proses segmentasi ini vital banget karena setiap pengunjung pasti punya tujuan, motivasi atau pain points yang berbeda-beda. Lewat segmentasi yang udah dilakuin, nantinya kamu bisa bikin konten, design, atau penawaran yang disesuaikan dengan preferensi mereka biar peluang konversinya makin besar.
2. Gunakan multivariate testing
A/B testing memang udah jadi teknik andalan untuk ngebandingin dua elemen website, tapi di sisi lain, a/b testing cukup terbatas kalau kamu mau uji banyak elemen sekaligus. That’s why multivariate testing is highly recommended, Buddies! Lewat teknik multivariate testing, kamu bisa menganalisis dan mengidentifikasi kombinasi optimal untuk ngemaksimalin konversi dari berbagai elemen, seperti headlines, warna, tombol CTA, dan layout. Dari situ, kamu bakal dapetin insight soal gimana elemen-elemen website bisa mempengaruhi customer behavior dan purchase decisions.
3. Mobile-friendly
Sekarang udah makin banyak orang yang menggunakan smartphones mereka buat browsing. Jadi, kalau bisnis mau ningkatin traffic dan konversi, pastiin website kamu mobile-friendly. Mobile-friendly di sini berarti website-nya harus bisa menyesuaikan dengan ukuran layar, resolusi, dan punya design yang responsif. Website yang dioptimasi dalam versi mobile juga lebih mudah ditemuin di hasil pencarian, lho. Kemudahan ini dikarenakan Google nerapin algoritma baru bernama Google Mobile First Index pada 2018 lalu.
4. Manfaatkan AI untuk kasih personalized experiences
Jangan ragu buat melakukan eksperimen dengan AI untuk kebutuhan CRO. AI memungkinkan kita untuk melampaui apa yang bisa dilakukan secara manual dan sekaligus dapetin insight lebih mendalam. Contohnya, AI bisa dimanfaatkan untuk menganalisis data agar dapetin pola preferensi pengunjung website. Dari pola preferensi itu, AI bisa ngebantu menyesuaikan konten dan rekomendasi produk sesuai dengan browsing history mereka.
5. Track micro-conversions
Sure, your main goal is to boost sales or leads, but don’t overlook the smaller actions like button clicks or product page views, Buddies! Kenapa? Karena micro-conversions itu menunjukkan minat dan engagement pengunjung website yang mengarah ke macro-conversions. Jadi, mulai track micro-conversions dan coba pahami agar bisa mengoptimasikan setiap tahap conversion funnel. Gunakan tools seperti Google Analytics buat menyediakan data tentang strategi yang efektif untuk ningkatin macro-conversions.
Pentingnya CRO untuk Website E-Commerce
Salah satu bisnis yang krusial dalam menerapkan CRO adalah e-commerce. Kenapa? Karena e-commerce jadi jenis bisnis yang nerima permasalahan terbesar, yaitu shopping cart abandonment.
Riset dari Baymard Institute menunjukkan kalau hampir 69% dari semua pengunjung e-commerce meninggalkan keranjang mereka karena berbagai alasan, seperti:
- Distraksi: Terlalu banyak pop ups atau forms yang mendistraksi pengunjung.
- Kendala untuk check-out: Website nggak menawarkan friendly check-out option.
- Hidden cost: Sebagian besar pengunjung ngerasa nggak nyaman dengan biaya tambahan, seperti biaya ongkir, perpajakan, dan lainnya.
Berbagai permasalahan bisnis e-commerce menambah alasan kenapa CRO wajib diterapin. Tapi nggak cukup sampai situ, strategi CRO juga tetap harus didukung dengan website yang user-friendly, punya exclusive products, dan juga design yang menarik.
Boost Conversion Rate Website Kamu dengan Bantuan Website Development Service BDD!
Udah siap buat menyambut traffic dan konversi ke website kamu? Hubungi Boleh Dicoba Digital (BDD) sekarang buat ngebantuin kamu bikin website e-commerce yang bisa narik banyak konversi!
BDD punya service Web Development yang berkomitmen untuk ngebangun website yang ideal sesuai bisnis kamu.
Your website can be a welcoming space for your audience, let’s build a cozy one!
Tunggu apalagi? Langsung aja hubungi kita atau kunjungi website BDD buat dapetin info selengkapnya!