Sudah hal yang lumrah kalau di bulan Ramadan masyarakat cenderung lebih sering berbelanja. Uang yang dikeluarkan pun digunakan untuk berbelanja berbagai macam keperluan, seperti misalnya makanan dan pakaian.
Di bulan Ramadan juga masyarakat Indonesia kerap menghabiskan waktu di media sosial untuk mencari konten bermanfaat, seperti tips memasak atau panduan spiritual. Nggak cuma itu, mereka juga menggunakan media sosial untuk mencari promo diskon selama bulan Ramadan atau di 10 hari sebelum Idul Fitri yang dianggap sebagai hari puncak berbelanja.
Mayoritas masyarakat tanah air dianggap sudah bersiap untuk berbelanja online demi memenuhi berbagai kebutuhan di Ramadan ini. Hal itu dikarenakan pengalaman pandemi tahun lalu membuat masyarakat untuk terbiasa memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga selama bulan puasa.
Selain karena adanya pandemi, ada berbagai faktor lain yang mendorong masyarakat untuk berbelanja secara online. Sebut saja seperti diskon, praktis, harga yang lebih murah, mudahnya membandingkan harga, dan metode pembayaran yang bervariasi.
Jadi, apapun jenis industrinya, para pelaku usaha bisa meningkatkan penjualan dan jumlah konsumen dengan mengikuti beberapa ide marketing selama Ramadan seperti berikut ini:
1. Tetapkan Anggaran Pemasaran Ramadan
Ramadhan adalah momen yang luar biasa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama sebulan penuh, perilaku masyarakat dalam berbelanja sering berubah-ubah dan cenderung meningkat. Banyak produk yang diminati oleh masyarakat, seperti pakaian, elektronik, makanan, dan perhiasan.
Melihat momen tersebut, maka ini adalah saat yang tepat untuk menggelontorkan sebagian besar anggaran pemasaran agar bisnis tetap bisa bersaing dengan kompetitor. Lakukan test anggaran periklanan online yang berbeda setiap minggunya jika masih belum yakin berapa banyak yang perlu ditingkatkan untuk bisnis.
2. Gunakan Simbol Ramadan
Simbol atau lambang yang paling banyak digunakan saat nuansa Ramadhan adalah bulan sabit. Lambang tersebut merupakan simbol munculnya bulan baru yang terlihat di setiap awal bulan, termasuk Ramadhan dan Syawal. Nggak cuma bulan sabit, simbol lain yang nggak kalah populer adalah doa tangan dan kurma yang identik dengan santapan berbuka serta lentera yang menerangi bulan Ramadhan.
3. Fokus Pemasaran Pada Perangkat Mobile
Tingkatkan strategi digital marketing dengan memanfaatkan semua tools promosi, seperti email, Google Ads dan media sosial. Dengan banyaknya pembelian lewat media sosial, perangkat mobile harus menjadi target perusahaan untuk beriklan. Cakupan mobile marketing untuk melakukan promosi pun cukup luas, bisa berupa SMS/MMS, push notifications di aplikasi, dalam game, website, dan Quick Response Code (QR Code).
4. Potongan Harga Khusus
Berbelanja dan oleh-oleh adalah bagian besar di masyarakat selama bulan Ramadhan, khususnya pada dua minggu terakhir menjelang Idul Fitri. Masyarakat gemar berbelanja produk yang menyediakan penawaran menguntungkan dan promo diskon.
5. Berkolaborasi dengan Digital Marketing
Agensi digital marketing kerap menawarkan banyak layanan terkait pemasaran digital. Mereka biasanya selalu menangani semua kebutuhan pemasaran bisnis, seperti iklan pay per click (PPC), desain ulang website, pembuatan konten, reporting data, strategi pembuatan prospek, dan kebutuhan lainnya untuk menciptakan traffic ke website perusahaan.
Hal itu juga dilakukan oleh Boleh Dicoba Digital (BDD), agensi digital marketing di Bandung yang telah bekerja sama dengan ratusan UMKM dan klien korporasi di Indonesia.