617,2 miliar dolar AS.
Itu total value dari global beauty industry pada tahun 2023 menurut riset dari Euromonitor International. Nggak cukup sampai situ, di 2024 ini pertumbuhannya bahkan diprediksi meningkat 9%, atau mencapai 670,8 miliar dolar AS.
That’s a wild stat, isn’t it? Kalau ditarik lagi ke 5 tahun ke belakang, beauty industry udah tumbuh sebesar 19,9%, padahal sempat ada pandemi Covid-19 di tahun 2020.
The question is: how does that happen? Jawabannya udah kita siapin di artikel ini beserta dengan pembahasan menarik lainnya terkait beauty industry.
You won’t want to miss this—keep scrolling, Buddies!
Peran Vital Social Media dalam Ngebentuk Beauty Industry
Social media udah ngasih banyak banget kemudahan yang bikin beauty industry makin berkembang. Salah satu kemudahan paling jelas dari adanya social media adalah banyaknya cara baru buat menargetkan segmen konsumen. Kemudahan ini cukup berdampak buat brand-brand kecil yang mungkin nggak punya banyak budget marketing dan nggak punya offline presence.
Kamu tau nggak sih kalau 41% konsumen lebih mungkin nemuin brand atau produk lewat iklan di social media? Itu jadi bukti lain kenapa social media itu krusial banget perannya, Buddies! Ditambah lagi consumer behavior di era sekarang cenderung nyari review online dulu sebelum melakukan pembelian.
Eits, jangan lupa juga penggunaan influencer sebagai strategi marketing yang memang lebih populer di beauty industri ini.
Perhatiin Consumer Knowledge di Beauty Industry
Faktor krusial yang juga nggak kalah penting buat diperhatiin adalah consumers knowledge terkait ingredients atau bahan-bahan di beauty product. Mereka udah aware dan expert dengan bahan-bahan yang dipake buat produk-produk beauty, lho, Buddies.
Bayangin, menurut Environmental Working Group, rata-rata orang menggunakan 9 produk untuk perawatan tubuh setiap harinya. Bahkan, seperempat perempuan setiap harinya menggunakan 15 produk atau lebih.
Dari cuma 9 produk aja, kira-kira udah ada sekitar 126 ingredients unik. Dari penggunaan berbagai produk dan ratusan ingredients unik itu, nggak mengherankan kalau muncul pertanyaan-pertanyaan, seperti:
“Apa aja ya bahan kimia yang terkandung dalam produk ini?”
“Apa sih dampak dari ingredients itu buat tubuh?”
“Kira-kira ingredients ini ramah lingkungan nggak, ya?”
Pertanyaan-pertanyaan itu menuntut mereka buat aware dengan ingredients dari beauty products. Apalagi, sekarang consumers juga lebih milih produk yang lebih eco-friendly.
The truth is, ingredients play a huge role in sustainability for consumers, Buddies. Lebih dari 65% consumers mencari brand yang ramah lingkungan dan 55% rela bayar lebih buat sustainable products.
Beauty Industry 2025
Dengan persaingan yang semakin kompetitif, penting buat terus update dengan tren-tren di beauty industry agar tetap relevan dan unggul dari kompetitor. Apa aja tren-trennya?
1. Produk berkelanjutan
Salah satu tren yang lagi naik daun adalah tingginya permintaan untuk produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Consumers makin peduli sama apa yang mereka pakai di kulit, dan mereka lebih memilih brand yang sejalan dengan value mereka. Hasilnya, banyak beauty brand, baik yang udah terkenal maupun yang baru, mulai nawarin produk alami, organik, dan cruelty-free.
2. Perawatan kecantikan yang dipersonalisasi dengan bantuan AI
Perkembangan teknologi juga bikin personalisasi perawatan kecantikan makin populer. Dengan AI dan machine learning, brand bisa bikin solusi yang sesuai sama kebutuhan tiap consumers. Contohnya, algoritma bisa bantu meracik produk perawatan rambut berdasarkan preferensi dan karakteristik consumers. Bisa juga merekomendasikan perawatan kulit yang pas setelah dianalisis dari jenis kulit, gaya hidup, dan faktor lingkungan mereka.
3. Tetap manfaatin the power of influencer
Peran influencer dan content creator punya pengaruh besar dalam beauty industry saat ini. Platform social media kayak Instagram, YouTube, dan TikTok jadi tools yang kuat buat ngenalin dan ngebangun interaksi dengan brand. Udah banyak brand sukses yang manfaatin strategi ini dengan kerja sama bareng sosok-sosok berpengaruh yang cocok dengan target audiens mereka.
4. Ikutin tren Asian Beauty
Asian beauty market, terutama Korea Selatan dan Jepang, terus ngebawa pengaruh besar ke tren global lewat innovative ingredients, desain kemasan yang menarik, dan pendekatan perawatan kulit yang unik. Dengan ngikutin terus perkembangan tren di Asia, produk-produk brand kamu bisa berpotensi makin diminati, Buddies!
5. Mulai sediain produk perawatan buat pria
Perawatan pria udah makin penting dalam beauty industry. Menurut Statista, market perawatan pria secara global diprediksi mencapai 115 miliar dolar AS pada 2028, naik dari 79,6 miliar dolar AS di 2022. Brand skincare besar seperti Nivea Men, Clinique for Men, dan Bulgari juga memperluas produk mereka untuk pria yang menginginkan solusi praktis tapi efektif.
Optimalin Strategi Marketing Brand Kamu dengan Comprehensive Solution dari Service Performance Creative BDD
Sekarang kamu udah tau tren di beauty industry dan peran social media dalam ngebentuk industri ini. Pertanyaan selanjutnya; gimana cara ngemanfaatin social media buat ningkatin penjualan?
Kamu bisa manfaatin platform-platform short-form video seperti TikTok dan Instagram yang memang dikenal efektif buat menyasar target audiens di beauty industry. Menurut riset, 89% pengguna TikTok melakukan pembelian setelah melihat konten produk beauty.
Lewat platform seperti TikTok, brand nggak cuma bisa mempromosikan produk dengan konten aja, tapi juga bisa menjualnya langsung lewat live streaming. Penjualan lewat live streaming ini udah jadi strategi marketing yang terbukti efektif, apalagi kalau ditambah dengan kolaborasi bersama influencer.
Ready to tap into the power of TikTok live streaming? Hubungi Boleh Dicoba Digital (BDD) sekarang buat pake service Performance Creative yang bisa bantu kamu memasarkan produk dengan pembuatan konten dan live streaming yang engaging.