Catat! Ini 4 Kesalahan Promosi di TikTok yang Harus Dihindari
29 Jun 2023
Sekarang siapa yang nggak tahu TikTok? Platform media sosial berbasis video pendek ini langsung populer sejak awal kemunculannya. Seiring berjalannya waktu, TikTok nggak hanya menjadi sekedar platform hiburan saja, tapi juga dimanfaatkan sebagai salah satu media pemasaran online.
Hal itu nggak terlepas dari banyaknya business owner yang melihat peluang menjanjikan dari platform tersebut. Berbagai peluang itu salah satunya dari sisi pengguna yang membludak. Dilansir data dari We Are Social, pada April 2023 ini pengguna TikTok di dunia diperkirakan menyentuh angka 1,09 miliar.
Khusus di Indonesia, TikTok memiliki 113 juta pengguna yang membuat negara ini berada di urutan kedua sebagai pengguna TikTok terbanyak di dunia. Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat yang ada di urutan pertama dengan 116,5 juta pengguna.
Kepopuleran TikTok di Indonesia juga berdampak pada berbagai fitur aplikasi tersebut, salah satunya TikTok Shop. Sejak muncul pada tahun 2021 lalu, TikTok Shop langsung menjadi social commerce nomor satu di Indonesia dengan jumlah pengguna 45% dari total seluruh pengguna social commerce yang ada pada tahun 2022.
Melihat hal itu, nggak heran kalau sekarang TikTok banyak dijadikan sebagai media promosi bagi business owners. Tapi, ternyata ada beberapa kesalahan promosi di TikTok yang harus dihindari lho. Apa saja ya? Simak artikel ini sampai selesai untuk tahu jawabannya.
1. Not Targeting the Right Audience
Kesalahan pertama dalam promosi di TikTok adalah dengan nggak menargetkan audiens yang tepat. Dengan pengguna yang banyak, Buddies harus melakukan riset kompetitor terlebih dahulu dan pelajari tentang demografi TikTok. Ini sangat penting karena konten promosi harus menjangkau followers yang relevan.
2. Not Using Reusable Content
Nggak sedikit juga pengguna yang jarang menggunakan konten lama sebagai reusable content. Padahal konten lama yang dimanfaatkan kembali ini bisa dimaksimalkan untuk menjangkau target audiens yang lebih luas. Konten-konten lama tersebut bisa dimodifikasi dengan penambahan efek atau membagikannya di media sosial lain.
3. Not Using User-Generated Content
User-Generated Content adalah promosi konten gratis yang berasal dari audiens. Dengan menggunakan konten tersebut, Buddies bisa meningkatkan kepercayaan konsumen dan juga engagement rates. Cara ini juga memungkinkan konsumen untuk membuat konten lainnya atau merekomendasikan produk Buddies kepada followers-nya.
4. Not Reviewing Performance
Nggak meninjau ulang konten jadi salah satu kesalahan promosi yang nggak boleh dilakukan. Reviewing performance ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana kinerja konten yang sudah dibuat. Manfaat fitur yang ada di TikTok, seperti view insight untuk menunjukkan jumlah reach, follow, save, like, sampai dengan kunjungan profil. Setelah dilakukan analisis, Buddies bisa tahu apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
Itulah tadi 4 kesalahan promosi di TikTok yang harus segera dihindari demi bisa mendapat hasil maksimal. Dengan nggak melakukan kesalahan serupa, promosi yang dijalankan di TikTok dijamin lebih efektif dan efisien.
Pastinya semua itu akan memakan banyak waktu dan juga energi sebelum bisa melihat hasil akhirnya. Tapi, Buddies harus sabar dan terus melakukan analisis terkait kinerja konten agar bisa dievaluasi dengan lebih baik.
Kalau Buddies butuh bantuan untuk mempromosikan brand atau produkmu, hubungi kita saja! Boleh Dicoba Digital (BDD) punya services Creative Content Development yang salah satunya Content Creator (TikTok).
BDD punya tim TikTok Creator khusus yang pastinya sudah memiliki segudang pengalaman. Tim TikTok Creator itu nantinya bisa membantu dalam memasarkan brand TikTok Buddies, mulai dari mengembangkan strategi konten sampai membuat dan mengeksekusi berbagai jenis campaign.
Menarik ‘kan? Yuk, langsung saja hubungi kita atau kunjungi website Boleh Dicoba Digital (BDD) berikut untuk dapetin info selengkapnya.
