Posted on 14 Jul 2025
Back to main article
Posted on 14 Jul 2025

Di tengah hiruk-pikuk arus informasi digital yang begitu deras, perhatian audiens menjadi komoditas yang semakin langka. Setiap harinya, konsumen disuguhkan ratusan bahkan ribuan konten dari berbagai brand dan kreator. Dalam situasi seperti ini, tantangan terbesar bagi sebuah brand bukan lagi sekadar hadir secara online, tetapi bagaimana bisa menarik perhatian, membangun koneksi, dan yang paling penting diingat. Konten interaktif menjadi solusi strategis untuk meningkatkan awareness brand secara efektif di era digital yang penuh distraksi, sekaligus menciptakan pengalaman yang lebih personal dan menyenangkan bagi audiens.

Strategi komunikasi satu arah yang mengandalkan teks panjang atau visual statis kini mulai kehilangan daya tariknya. Audiens modern terutama generasi milenial dan Gen Z mengharapkan pengalaman yang lebih personal, relevan, dan interaktif. Mereka tidak lagi ingin hanya menjadi penonton mereka ingin menjadi bagian dari cerita.

Mengapa Konten Interaktif?

Konten interaktif adalah jenis konten yang mendorong partisipasi aktif dari audiens. Entah itu dengan cara menjawab pertanyaan, memilih opsi, mengisi kuis, atau mencoba fitur khusus, konten interaktif menciptakan ruang dialog antara brand dan audiens. Ini bukan lagi sekadar “menyampaikan pesan”, tapi membangun hubungan dua arah yang lebih hangat dan terlibat secara emosional.

Data dari berbagai studi pemasaran digital menunjukkan bahwa konten interaktif memiliki tingkat keterlibatan (engagement rate) yang jauh lebih tinggi dibandingkan konten pasif. Selain itu, jenis konten ini juga memiliki potensi shareability yang lebih besar karena sifatnya yang menyenangkan, menantang, atau menghibur.

Berikut beberapa bentuk konten interaktif yang terbukti efektif dan bisa mulai kamu eksplorasi untuk brand-mu:

1. Polling dan Kuis di Instagram Stories: Engagement yang Instan

Fitur poll dan quiz di Instagram Stories bisa dibilang sebagai cara termudah dan tercepat untuk meningkatkan interaktif. Dalam hitungan detik, pengguna bisa memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat atau selera mereka. Brand bisa memanfaatkannya untuk melakukan riset kecil-kecilan, mengenalkan produk baru, atau sekadar membangun kedekatan lewat pertanyaan ringan seperti:

“Tim Mie Kuah atau Mie Goreng?”
“Berani coba rasa baru ini? Yes or No?”

Format ini ringan, cepat, dan responsif cocok untuk membangun daily engagement tanpa terasa promosi berlebihan.

2. Carousel Edukatif di LinkedIn atau Instagram: Edukasi Tanpa Bikin Bosan

Konten edukatif sering kali dipersepsikan sebagai sesuatu yang “berat” atau terlalu formal. Tapi dengan format swipe carousel, kamu bisa membaginya menjadi potongan informasi kecil yang mudah dicerna dan Juga Interaktif. Misalnya:

  • 5 Langkah Memaksimalkan Bio Instagram Bisnis
  • 3 Hal yang Harus Dihindari Saat Buat Landing Page

Dengan desain visual yang menarik, penggunaan CTA seperti “Swipe untuk tahu selengkapnya”, dan isi yang to the point, audiens akan terdorong untuk menyelesaikan seluruh rangkaian konten. Ini membantu meningkatkan waktu interaksi sekaligus memperkuat persepsi bahwa brand-mu punya value dan wawasan yang layak diikuti.

3. “This or That” di TikTok/IG: Ringan, Seru, dan Data-Driven

Format “This or That” menjadi tren karena sifatnya yang cepat dan menghibur. Brand bisa menampilkan dua pilihan visual seperti:

  • Kemeja polos vs Kemeja motif
  • Iced coffee vs Hot coffee
  • Staycation vs Workcation

Audiens tinggal memilih mana yang paling mereka suka. Hasilnya? Selain interaksi meningkat, kamu juga mendapatkan gambaran tentang preferensi target pasar secara organik. Ini bisa jadi masukan penting untuk pengembangan produk atau kampanye berikutnya.

4. Interactive Landing Page: Pengalaman yang Personal dan Berkesan

Jika kamu ingin menciptakan pengalaman digital yang lebih mendalam, bangunlah landing page yang tidak hanya informatif tapi juga interaktif. Misalnya:

  • Kalkulator kebutuhan nutrisi harian
  • Quiz “Produk Mana yang Cocok Buat Kamu?”
  • Tes kepribadian brand voice

Dengan pendekatan ini, audiens tidak hanya mengunjungi halamanmu, tapi juga menghabiskan waktu untuk “bermain” dan berinteraksi. Semakin lama waktu yang dihabiskan di situsmu, semakin besar peluang mereka untuk merasa terhubung dan akhirnya melakukan conversion.

Kesimpulan: Bukan Sekadar Tampil, Tapi Terlibat

Di tengah persaingan konten yang ketat, menjadi brand yang menarik tidak cukup. Kamu harus jadi brand yang interaktif, berdialog, dan menghadirkan pengalaman. Konten yang mengajak audiens untuk ikut terlibat baik melalui polling, quiz, carousel, atau landing page akan lebih mudah diingat dan dibagikan. Lebih dari itu, konten interaktif memberi ruang bagi audiens untuk merasa didengar dan dihargai.

Dan jika kamu ingin membangun strategi konten interaktif yang bukan hanya seru tapi juga on-brand dan tepat sasaran, Boleh Dicoba Digital siap membantu. Kami hadir untuk membantumu merancang ide, memproduksi konten, hingga menjalankan kampanye digital yang menciptakan koneksi nyata dengan audiensmu.

Related Article

impostor syndrome
03 Dec 2025

Bikin Konten Tiap Hari Tapi Minder? Begini Cara Hadapi Impostor Syndrome

Merasa kompeten tapi minder saat bikin konten? Pelajari cara mengatasi impostor syndrome agar percaya diri dan produktif di dunia digital.

Read More
creative burnout
03 Dec 2025

Capek Tapi Harus Kreatif? Ini Akar Masalah Creative Burnout di Dunia Agency

Creative burnout terjadi bukan karena nggak kompeten, Buddies. Cari tahu penyebab, dampak, dan cara mengelolanya dengan strategi sehat

Read More
strategi digital marketing bdd
27 Nov 2025

Strategi Digital Marketing Paling Ampuh untuk Melesatkan Penjualan Akhir Tahun

Akhir tahun adalah waktu emas untuk bisnis! Pelajari langkah demi langkah menyusun strategi pemasaran digital yang fokus pada konversi tinggi, dari Black Friday hingga Tahun Baru. Terapkan 4 strategi ini sekarang juga!

Read More