Marketing Plan: Jurus Jitu Meningkatkan Omzet UMKM

Buddies, pernah nggak sih, kamu bertanya-tanya, kok bisa omzet bisnis selalu jalan di tempat? Padahal, kamu udah mengeluarkan segala upaya buat menciptakan produk yang berkualitas. Ternyata, sering kali sumber masalahnya bukan di produk, tapi di marketing plan yang belum optimal. 

Bayangin, kamu punya toko kue rumahan. Setiap hari, kamu nggak pernah absen buat bangun pagi dan bikin adonan dengan sepenuh hati. Kamu juga rajin promosi dan selalu ikut bazar. Tapi, promosinya masih belum terarah. Hasilnya, nggak ada konsumen baru yang penasaran sama kue kamu.

Nah, di sinilah peran rencana marketing. Tujuannya buat bantu merencanakan arah promosi yang jelas, tepat sasaran, dan hemat biaya. Kamu bisa belajar tentangnya di sini. Ada penjelasan soal definisi, alasan kenapa eksistensinya penting, isi plan, cara membuat plan, dan contoh penerapannya di UMKM. 

Pengertian Marketing Plan

Jika kamu bertanya-tanya apa itu marketing plan, istilah ini merujuk ke rencana dan taktik pemasaran. Pada umumnya, rencana ini dibuat untuk jangka waktu tertentu, ada plan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuannya untuk membangun brand awareness dan menambah konversi ke sales.

Beberapa ahli juga punya definisi tersendiri soal rencana marketing, yaitu:

• Kurowski dan Sussman: Rencana pemasaran adalah dokumen yang terdiri dari analisis dari situasi marketing saat ini. Dibuat dalam bentuk analisis peluang dan risiko, tujuan pemasaran, strategi pemasaran, program aksi, dan perkiraan pendapatan.
• Adzaniah Dinda: Rencana pemasaran adalah strategi untuk mencapai misi atau tujuan perusahaan.
• Malcolm McDonald: Rencana pemasaran adalah proses manajemen yang mengarah pada urutan logis dan serangkaian aktivitas yang merujuk ke tujuan pemasaran. Caranya dengan membuat rumusan rencana untuk mencapai tujuan.

Mengapa Marketing Plan Penting dalam Berbisnis

Ibaratnya, rencana pemasaran adalah peta untuk perjalanan bisnis kamu. Kamu bisa memakai peta ini untuk mencari tahu mau pergi ke mana, harus lewat jalur mana, apa saja tantangannya, dan butuh apa selama di perjalanan. Misalnya, tujuan marketing plan tersebut  adalah untuk meningkatkan omzet bisnis di toko kue UMKM. 

Untuk sampai ke tujuan, kamu bisa melihat rencana pemasaran sebagai panduan, seperti:

• Mau pergi ke mana: Meningkatkan penjualan kue dan menambah omzet. 
• Harus lewat jalur mana: Promosi di media sosial dan platform digital yang lainnya. 
• Apa saja tantangannya: Kompetitor yang sudah punya nama brand dan terkenal di kalangan audiens utama toko kue kamu. 
• Butuh apa selama di perjalanan: Konten marketing yang menarik dan original agar memantik rasa penasaran calon konsumen, sehingga mereka mau mencoba produk kue kamu. 

Isi Marketing Plan

Lalu, apa saja isi dari marketing plan? Pada dokumen tersebut, kamu perlu mencatat:

• Profil dan visi misi perusahaan, hal ini juga berlaku untuk usaha rumahan.
• Target pasar, tuliskan secara detail, termasuk soal:
  • Preferensi gender
  • Rentang usia
  • Wilayah usaha
  • Kelas ekonomi dan kelas sosial
  • Niche khusus, seperti Kpopers, anime lovers, cat lovers, dan lain-lain. 

• Riset kompetitor, tujuannya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka. Jangan sampai identitas brand kamu mirip dengan mereka. Pastikan punya point unik yang membuat brand kamu terlihat “beda”.
• Jenis konten sebagai bentuk strategi promosi.
• KPI (Key Performance Indicator), contohnya jumlah engagement, jumlah konversi ke sales, dan seterusnya. 
• Jumlah budget promosi dan penanggung jawab program. 

Cara Membuat Marketing Plan yang Tepat untuk Pemula

Supaya kamu semakin paham, berikut adalah cara membuat marketing plan yang ramah buat pemula! 

• Lakukan analisis pasar, cek tren apa yang sedang in di kalangan audiens utama brand kamu. 
• Tentukan visi dan misi bisnis (value proposition). 
• Estimasikan berapa budget untuk melakukan marketing campaign. 
• Tentukan Key Performance Indicator (KPI) dan pastikan sesuai dengan estimasi budget.
• Pilih marketing channel untuk campaign, contohnya seperti Instagram, TikTok, email, dan seterusnya.
• Buat strategi konten marketing, pastikan sesuai dengan identitas brand dan target audiens. 
• Building relationship dengan konsumen dan calon konsumen agar mereka selalu engage dengan brand. 

Contoh Marketing Plan UMKM

Buddies, tahukah kamu kalau 54% bisnis UMKM nggak punya dokumen marketing plan?^[1] Padahal, rencana pemasaran yang terstruktur bisa membuat bisnis semakin efektif dan hasilnya makin positif.^[2] 

Karena itu, berikut adalah contoh marketing plan produk untuk kue brownies yang bisa kamu pelajari:

1. Analisis pasar

• Target pasar: Orang yang suka brownies dari semua umur dan semua gender. 
• Kebutuhan pasar: Kue brownies enak tapi murah. 
• Kompetitor: Brownies Amanda.

2. Value proposition: Brownies premium dengan harga lebih murah dari kompetitor.
3. Budget estimate campaign: Rp500.000
4. KPI: Meningkatkan penjualan minimal Rp8.000.000 per bulan.
5. Marketing channel: online dan offline. 
6. Strategi konten: Edukasi, hiburan, komedi, testimoni. 
7. Building Relationship: Program loyalty card, 5x pembelian dapat gratis 1 kue.

Pada dasarnya, rencana pemasaran bukan hanya milik perusahaan besar, tapi juga bisa jadi senjata penting bagi UMKM yang ingin berkembang. Dengan marketing plan UMKM yang tepat, modal bisa lebih efisien, promosi tepat sasaran, dan hubungan dengan konsumen semakin kuat. 

Ingat, bisnis yang sukses bukan hanya karena produk yang bagus, tapi juga strategi dan  marketing plan yang tepat. Kamu juga bisa mencari bantuan profesional, seperti dari program Performance Creative dan Digital Ads dari BDD. Yuk dicoba sekarang juga!