All Article
Digital Marketing
Penjualan Stagnan? Ini Cara Bikin Brand Loyalty Lebih Kuat
Dengan persaingan bisnis yang makin ketat, menjaga eksistensi brand itu bukan cuma penting, Buddies, tapi wajib. Salah satu “senjata rahasia” paling ampuh untuk bertahan adalah brand loyalty yang solid. Apa yang dimaksud dengan brand loyalty?
Brand loyalty adalah kesetiaan konsumen terhadap suatu brand, tanpa peduli kalau harga naik, desain berubah, atau ada produk serupa dengan harga lebih murah di pasaran.[1] Intinya, pelanggan tetap balik lagi karena mereka sudah percaya dan nyaman dengan brand-mu.
Jadi, daripada cuma fokus promo atau trik marketing sesaat, pikirkan bagaimana membangun loyalitas jangka panjang yang bikin pelanggan betah dan terus kembali.
Kenapa Brand Loyalty Penting?
Ibarat investasi jangka panjang, brand loyalty memberi dampak yang jauh lebih sustain. Beberapa keuntungan yang akan terasa nantinya adalah:
1. Revenue Lebih Stabil
Bisnis memiliki pemasukan yang lebih bisa diprediksi. Konsumen yang sudah loyal biasanya nggak mikir panjang buat repeat order, karena mereka sudah percaya dengan brand-mu.
2. Biaya Marketing Lebih Efisien
Saat pelanggan sudah percaya, kamu nggak perlu terus-terusan push iklan untuk mendorong repeat order. Mereka akan kembali dengan sendirinya karena sudah nyaman dengan brand.
Selain itu, pelanggan loyal sering merekomendasikan brand ke orang lain, sehingga brand dapat exposure secara organik. Fakta yang menguntungkan, 63% orang lebih percaya rekomendasi dari individu dibandingkan iklan.[2]
3. Brand Kamu Jadi Lebih Kuat Melawan Kompetitor
Konsumen nggak gampang berpaling, bahkan saat kompetitor datang dengan harga yang lebih murah atau promo yang lebih agresif. Alasannya sederhana: rasa percaya dan pengalaman positif dengan brand kamu.
4. Peluang Upselling dan Produk Baru Lebih Besar
Jual produk baru atau versi yang lebih premium itu jadi jauh lebih easy. Konsumen biasanya lebih open buat try something new karena trust ke kualitas brand sudah kebangun dari pengalaman mereka sebelumnya.
Brand Loyalty vs Customer Loyalty

Pendekatan untuk membangun brand loyalty berbeda dengan membangun customer loyalty, Buddies, karena memang keduanya bukan hal yang sama.
Customer loyalty bisa kamu peroleh dengan cara praktis, seperti menjaga kualitas produk, harga, pelayanan, atau pengalaman belanja yang nyaman. Selama hal-hal ini kamu penuhi, pelanggan akan terus membeli dan merekomendasikan produk ke orang lain.
Sebaliknya, brand loyalty lebih soal ikatan emosional. Konsumen memilih brand karena rasa percaya, kedekatan, dan nilai yang mereka rasakan, bukan semata produknya. Karenanya, mau harga naik berkali-kali lipat dan desain produk berganti, mereka akan tetap setia dengan brand.
Keduanya sama-sama penting, Buddies. Tapi untuk keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang, brand loyalty punya peran yang lebih besar karena membangun hubungan yang lebih kuat dan tahan lama dengan konsumen.
Bagaimana Mengukur Brand Loyalty?
Untuk mengetahui seberapa kuat loyalitas brand yang kamu miliki, kamu perlu melihatnya dari berbagai sisi, bukan cuma dari penjualan. Beberapa indikator brand loyalty yang bisa digunakan sebagai tolok ukur adalah:
- Repeat Purchase Rate: Seberapa sering mereka balik lagi buat belanja produk kamu?
- Net Promoter Score (NPS): Seberapa besar kemungkinan mereka merekomendasikan brand kamu ke orang lain (skala 1-10). Semakin tinggi angkanya semakin baik juga brand loyalty.
- Customer Retention Rate: Persentase pelanggan yang tetep bareng kamu dalam periode tertentu.
- Social Media Engagement: Bukan cuma likes, tapi gimana cara mereka interaksi di kolom komentar atau nge-tag brand kamu secara organik.
Strategi Meningkatkan Brand Loyalty

Bagaimana cara membangun brand loyalty? Berikut strategi dan tips yang bisa kamu ikuti:
- Personalisasi Pengalaman Pelanggan: Buat pelanggan merasa spesial dengan penawaran atau konten yang sesuai minat mereka. Gunakan data untuk membuat program atau kasih rekomendasi produk.
- Adakan Reward atau Loyalty Program: Kasih insentif untuk pelanggan setia, seperti poin belanja, diskon khusus, cashback, atau akses eksklusif.
- Jaga Konsistensi Kualitas Produk dan Layanan: Kualitas produk hari ini harus sama bagusnya dengan bulan depan. Sekali kecewa, kepercayaan mereka bisa luntur.
- Berikan Komunikasi Rutin yang Relevan: Kirimkan email, newsletter, atau social media yang sesuai kebutuhan mereka dan secukupnya, bukan spam yang mengganggu.
- Libatkan Pelanggan Menjadi Bagian dari Brand Story: Angkat cerita pelanggan sebagai konten, libatkan mereka dalam keputusan kecil, dan ciptakan momen eksklusif seperti early access atau event khusus.
Buddies, brand loyalty adalah kunci untuk bikin pelanggan tetap setia sekaligus memperkuat reputasi bisnis. Dengan strategi yang tepat, loyalitas ini nggak cuma bantu menaikkan profit, tapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen, yang jelas lebih menguntungkan untuk rencana ke depan.
Tapi perlu diingat, membangun loyalitas ini bukan soal trik cepat atau hasil instan. Ini soal konsistensi dalam jangka panjang. Tapi once it’s built, dampaknya bisa sustain, bikin posisi brand lebih solid, dan jauh lebih tahan menghadapi persaingan. Penasaran gimana cara meningkatkan brand loyalty bisnismu? Yuk, ngobrol santai dulu bareng BDD dan dapatkan insight menarik seputar strategi yang relevan buat bisnismu.
Related Article
All Article
26 Dec 2025
Kenapa Banyak Brand Gagal Scale Meski Sudah Pakai Creative Agency?
Brand gagal scale meski sudah hire creative agency? Pelajari alasan umumnya, cara kerja creative agency, dan model kolaborasi yang ideal
Read More
All Article
26 Dec 2025
Brand Positioning: Strategi Membangun Persepsi Merek yang Melekat di Benak Konsumen
Kenali apa itu brand positioning dan cara membangunnya agar bisnis diingat konsumen. Dapatkan strategi efektif dan contoh inspiratifnya
Read More
All Article
25 Dec 2025
Udah Optimasi Website, Tapi Hasilnya Tetap Gitu-Gitu Aja? Ini Cara Perbaikinya
SEO jalan, konten rajin, tools lengkap—tapi website tetap mandek. Artikel ini bongkar kesalahan umumnya.
Read More