Hampir semua brand owners atau business owners pasti pernah dilema dengan pertanyaan: mana yang harus dilakukan lebih dulu, brand awareness atau conversion? Sebenarnya pertanyaan itu nggak ada jawaban pasti, semuanya tergantung dengan tujuan perusahaan.
Brand awareness memang penting untuk dibangun karena akan sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen. Walaupun sebenarnya nggak sedikit juga brand owners yang mendapat conversion tinggi tanpa harus melakukan brand awareness.
Baik brand awareness atau conversion punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dengan penerapan brand awareness di awal, bisnis pasti nggak akan banyak dapetin sales dan cenderung rugi. Tapi brand awareness menghasilkan value, walaupun bukan dalam bentuk uang.
Sedangkan untuk conversion, bisnis mungkin akan laku keras, tapi pada akhirnya audiens nggak tahu apa brand dari produk yang dibeli. Jadi, kalau begitu, apa yang harusnya dilakukan lebih dulu oleh brand owners? Khususnya untuk brand yang baru muncul?
Brand awareness or conversion?
Sebenarnya kedua strategi ini nggak bisa dipisahkan. Semua business owners pasti ingin bisnisnya profitable. Tapi, dari profitable ini harus diketahui dulu apakah tujuannya untuk jangka waktu pendek (short-term) atau jangka waktu panjang (long-term)?
Dengan mengetahui hal itu, selanjutnya kedua strategi ini bisa dipilih dan diaplikasikan sesuai tujuan yang diinginkan. Untuk short-term, idealnya melakukan conversion secara maksimal. Sementara untuk long-term, brand awareness berperan penting untuk menjangkau target audiens sebelum akhirnya memperoleh penjualan.
Dengan brand awareness, banyak brand yang terselamatkan saat terjadi momen-momen genting seperti pandemi. Misalnya, ada orang yang diminta untuk menghabiskan uang 1 juta dalam produk fashion, pasti mereka menyebutkan produk yang sudah dikenal. Nah, itu juga terjadi saat pandemi, banyak banget brand-brand yang tetap stabil disaat brand lain drop. Jadi, memang brand awareness penting banget untuk brand yang ingin long-term.
Brand awareness benefits
Untuk brand yang ingin long-term dan sabar dalam membangun bisnis nya, brand awareness bisa menggiring keuntungan di masa depan. Awareness yang matang akan membangun conversion atau purchase yang berkelanjutan. Berbeda dengan penerapan conversion di awal yang penjualannya cenderung nggak stabil.
Dalam tahapan marketing funnel, awareness itu berada di urutan paling pertama dan juga paling penting. Nah, saat tahap awareness telah sukses dilakukan, otomatis brand tersebut berhasil menggiring audiens ke tahapan marketing funnel selanjutnya, yaitu consideration.
Consideration itu tahap dimana orang yang sudah kenal, ingin kenal lebih dalam. Setelah berhasil menggiring audiens dari tahap ke tahap, brand nggak akan sulit untuk melakukan aksi selanjutnya.
What can the agency do?
Agency bisa membantu dalam menyediakan strategi-strategi yang bisa dilakukan. Agency juga tahu angle-angle/ point of view yang cukup banyak karena sudah menghandle klien-klien dari berbagai industri.
Jadi, agency bisa memberi strategi yang nggak cuma satu, bisa a-z atau turunan lainnya sehingga klien punya banyak amunisi dan alternatif untuk dilakukan. Agency juga membantu brand untuk melakukan awareness lebih cepat dan menggiring untuk dapetin formula yang sesuai.
Nah, setelah membaca penjelasan diatas, gimana nih menurut Buddies? Lebih efektif terapkan awareness dulu atau conversion?
Seperti yang sudah disampaikan tadi, sebenarnya nggak ada jawaban mutlak, semuanya tergantung objektif bisnis Buddies. Jadi, jangan khawatir, nggak ada yang salah dengan kedua campaign tadi.
Agar Buddies bisa dapetin lebih banyak insight tentang marketing funnel, khususnya brand awareness, kita kasih resepnya deh! Penasaran apa isi resepnya? Nantikan bulletin BDD edisi terbaru yang akan launching dalam waktu dekat. Stay tuned!
