Pernah denger istilah prototype? Prototype adalah konsep atau tampilan versi awal dari suatu produk dengan tujuan untuk diuji terlebih dahulu sebelum dirilis secara resmi. Pengujiannya sendiri mencakup design, fitur dan fungsi yang bisa bekerja dengan baik.
Nantinya prototype ini dikembangkan lagi menjadi produk akhir yang bisa memenuhi kebutuhan users. Dalam proses ini, biasanya users juga bisa berpartisipasi dengan mengevaluasi dan memberikan feedback yang kemudian digunakan sebagai panduan dalam pengembangan produk lebih lanjut loh.
Penggunaan prototype merupakan langkah krusial dalam pengembangan suatu produk. Prototype memungkinkan bisnis untuk menguji dan memvalidasi konsep awal, mengidentifikasi masalah, dan menyempurnakan design sebelum produk diluncurkan ke publik.
Tapi kamu tau nggak sih kalau ternyata prototype itu banyak jenisnya loh. Penasaran ada apa aja? Yuk, baca artikel ini sampai beres, ya!
1. Low-fidelity Prototype
Sesuai namanya, jenis prototype satu ini nggak menampilkan secara detail tentang suatu produk. Biasanya low-fidelity prototype juga cuma dibuat dari bahan-bahan dasar, seperti software, karton, atau cetakan 3D. Tujuannya sendiri adalah untuk menguji konsep dasar, layout, dan design tanpa fokus pada fungsionalitas.
2. High-fidelity Prototype
High-fidelity prototype ini berbanding terbalik dengan low-fidelity prototype, Buddies. Prototype jenis ini udah memperlihatkan gambaran yang jauh lebih detail, baik dalam segi design, functions, dan interactions. High-fidelity prototype memang digunakan sebagai tahap pengembangan lanjutan untuk menguji aspek yang lebih spesifik dan kompleks dari suatu produk.
3. Functional Prototype
Prototype ini berfokus pada pengujian aspek fungsionalitas dari suatu produk yang akan dikembangkan. Selain fungsionalitas, prototype jenis ini juga mengidentifikasi technical issue yang mungkin terjadi. Functional prototypes cukup berperan penting untuk keberhasilan suatu produk, khususnya untuk memberikan users experiences yang optimal.
4. Interactive Prototype
Interactive prototypes adalah model digital yang memungkinkan users untuk berinteraksi dengan produk. Prototype ini meniru perilaku dan respons produk sebenarnya, sehingga users bisa mengklik, menavigasi, dan memasukkan data untuk melihat bagaimana sistem akan merespons.
Nah, itu tadi penjelasan tentang prototypes dan jenis-jenisnya yang mungkin belum kamu tau. Seperti yang udah dijelasin sebelumnya, prototype jadi langkah yang cukup krusial dalam keberhasilan pengembangan suatu produk.
Sebenarnya, produk yang bisa dibuatkan prototype ini bisa bermacam-macam loh, nggak terkecuali pembuatan website. Nggak bisa dipungkiri kalau website nggak cuma harus punya design menarik, tapi juga berfungsi dengan baik.
Website Development Service BDD
Kalau kamu baru ingin membuat website dan butuh bantuan, kita bisa bantu loh! Boleh Dicoba Digital (BDD) punya servis WebDev BDD yang didalamnya terdapat beberapa kategori servis lain, seperti E-Commerce and Web Development, Website Maintenance, Web Apps Development, dan Enterprises Information System.
Kamu bisa menyesuaikan berbagai servis Website Development itu dengan kebutuhan bisnis. Kamu juga nggak perlu khawatir dengan hasilnya nanti, karena kita punya tim profesional yang terbaik di bidangnya.
Sampai sekarang, sudah ada lebih dari 50 brand yang bekerja sama dengan BDD lewat servis Website Development. Selanjutnya giliran kamu nih, Buddies! Yuk, langsung aja hubungi kita atau kunjungi BDD untuk dapetin info selengkapnya.