Hampir semua perusahaan yang berorientasi pada kesuksesan bisnis jangka panjang, pasti punya tujuan untuk membangun brand loyalty yang kuat. Brand loyalty adalah pola perilaku dan komitmen konsumen pada brand tertentu yang nggak terbatas pada harga.
Secara sederhananya, konsumen terdorong untuk melakukan pembelian berulang, tanpa bergantung pada harga atau kompetitor. Untuk bisa membentuk pola perilaku konsumen yang seperti itu, diperlukan kualitas tinggi dari brand.
Saat sudah terbentuk, bisnis cenderung lebih mudah mempertahankan konsumennya, selama kualitas tetap dijaga. Karena brand loyalty penting dalam dunia bisnis, para business owners perlu memahami indikator-indikator utamanya.
Nah pas banget, di artikel ini kita akan bahas tentang indikator brand loyalty untuk menjaga dan meningkatkan hubungan dengan audiens. Simak, ya!
1. Customer Churn Rate (CCR)
Customer Churn Rate (CCR) adalah indikator untuk mengukur berapa konsumen yang berhenti membeli produk atau layanan dalam suatu periode tertentu. Semakin rendah CCR, semakin tinggi juga tingkat loyalitas konsumennya.
Memonitor CCR bisa membantu bisnis mengidentifikasi penyebab kepergian konsumen dan mengambil tindakan preventif untuk kedepannya.
2. Net Promoter Score (NPS)
Net Promoter Score (NPS) adalah metode yang populer untuk mengukur kepuasan konsumen. Konsumen biasanya diminta memberikan skor dari 0 hingga 10 terkait sejauh mana mereka akan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.
Konsumen yang memberikan skor tinggi (9-10) dianggap sebagai promotor, dan yang memberikan skor rendah (0-6) dianggap sebagai detraktor. NPS dihitung dengan mengurangkan persentase detraktor dari persentase promotor. Semakin tinggi skornya, semakin loyal juga konsumen yang dimiliki.
3. Customer Lifetime Value (CLV)
Indikator selanjutnya ada Customer Lifetime Value (CLV), metrik untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan konsumen selama bekerjasama dengan perusahaan. CLV perlu ditingkatkan untuk mengurangi churn dan menyiapkan strategi efektif demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Meningkatkan CLV bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti memberikan pelayanan ekstra, menawarkan program loyalitas, dan menjaga kualitas produk atau layanan.
4. Customer Retention Rate (CRR)
Terakhir, ada indikator yang bernama Customer Retention Rate (CRR). CRR sendiri adalah indikator untuk mengukur persentase konsumen yang melakukan repeat order (pembelian berulang).
Tujuannya nggak lain untuk mengetahui efektivitas dari strategi yang sudah dijalankan. Semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi juga kepuasan konsumennya.
Itulah sedikit penjelasan tentang brand loyalty dan beberapa indikatornya. Perlu dicatat kalau indikator-indikator diatas bukan cuma sebagai alat pengukur semata, tapi juga petunjuk bagi bisnis untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif lagi.
Kalau kamu butuh bantuan untuk membuat konsumen kamu lebih loyal lagi, kita bisa bantu loh! Boleh Dicoba Digital (BDD) punya service Community Development yang bisa bikin kepercayaan konsumen kamu semakin tumbuh.
Dengan begitu, mereka nggak cuma akan repeat order, tapi juga akan explore lebih banyak produk atau layanan bisnis kamu. Lewat service ini, udah ada 50 brand di berbagai industri yang berkembang bareng-bareng sama BDD loh.
Kamu kapan nih, Buddies? Kalau tertarik, yuk langsung aja hubungi kita atau klik Community Development BDD untuk dapetin info selengkapnya.