Nggak bisa dipungkiri kalau industri local brand jadi salah satu industri yang populer dan semakin tumbuh tiap tahunnya. Di tengah tren produk global seperti sekarang ini nggak membuat minat masyarakat luntur kepada local brand.
Nah, perkembangan bisnis di setiap local brand ini menghasilkan banyak cerita menarik yang bisa dieksplor lho, Buddies! Dan kebanyakan, cerita-cerita itu nggak bisa kita dapetin dari media-media di Indonesia.
Itulah kenapa Boleh Dicoba Digital (BDD) sebagai digital marketing agency yang kerap dipercaya oleh local brand, memutuskan bekerja sama dengan IDN Times untuk mengungkap cerita di balik layar tentang industri local brand ini.
Dari hasil diskusi dan menyepakati beberapa hal, muncullah ide program bernama ‘The Kalcer Report’. Program ini nantinya akan menjadi proyek multi-channel yang mencakup buku, konten YouTube, podcast, Instagram, dan TikTok.
The Kalcer Report
Apa sih The Kalcer Report itu? Sebuah program multi-channel yang diperuntukkan untuk audiens Milenial dan Gen Z. Seperti yang udah sempat disebutkan di atas tadi, proyek ini akan berisi beberapa output, salah satunya buku.
Dalam proses penggarapannya, The Kalcer Project menargetkan dua sesi wawancara dengan para expert di industri local brand Indonesia. Dengan begitu, bukunya nanti diprediksi akan selesai di pertengahan tahun depan.
Sama dengan buku, podcast dan konten YouTube nya nanti juga akan mengulik proses kreatif tiap brand, sampai bagaimana produk mereka diterima oleh publik.
The Kalcer Report Eps. 1
Tanggal 5 Mei kemarin, The Kalcer Report episode pertama resmi diluncurkan di YouTube IDN Times. Episode pertama ini mengulik cerita tentang Denny Darman, salah satu generasi pertama anak muda tahun 1990-an yang jadi pelopor local brand, sekaligus founder dari brand ‘347’.
Bersama Denny Darman, kita mengobrol banyak mengenai sejarah panjang industri fashion lokal di Indonesia dan perkembangannya sampai sekarang. Keberhasilan 347 dalam menginspirasi munculnya banyak local brand baru juga nggak luput dari pembahasan kita kali ini.
Berikut beberapa rangkuman pembahasan di The Kalcer Report episode 1:
1. Pengembangan Local Brand ‘347’
Dari cerita Denny, awal mula dibuatnya 347 adalah dari hasil patungan para pendirinya pada tahun 1996. Dengan bermodalkan Rp50.000 per orang, mereka berambisi menciptakan produk yang disesuaikan dengan imajinasi.
Seiring dengan berjalannya waktu, 347 terus berkembang dan banyak terdengar di kota-kota besar Indonesia. Puncaknya, toko mereka yang terletak di Jl. Trunojoyo, Bandung selalu dipenuhi pembeli sampai sekarang.
2. Persaingan Era Digital
Walaupun dari tahun 2010 tren belanja online udah makin terkenal, tapi menariknya brand 347 cuek dengan situasi bisnis tersebut. Denny mengaku nggak pernah mau mengikuti tren belanja online, sebelum akhirnya 347 pindah manajemen.
“Gue tidak terlalu peduli sama hal itu, tapi sebenarnya 347 harus peduli. Mangkanya sekarang tuh manajemen 347 pindah, bukan di saya lagi, karena memang sahamnya dibeli oleh salah satu perusahaan manajemen di Solo. Karena mungkin kalau gue (yang mengurus), ya gue gak akan peduli sama hal itu (bisnis online).” Denny Darman
3. HOMEBREAKS & DDS (Denny Darman Studios)
Dengan saham 347 yang udah dilepas ke pihak lain, Denny Darman masih punya arena bermain di brand bernama ‘HOMEBREAKS’. Brand ini dibuat berdasarkan preferensinya pribadi karena dirancang sebaik mungkin, tanpa memperdulikan nilai jual.
Pengembangan produk-produk HOMEBREAKS dilakukan oleh tim profesional yang tergabung dalam satu manajemen bernama Denny Darman Studio (DDS). Dendy pun sekarang mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengerjakan proyek yang di bawah kendali DDS.
Nah, itu tadi penjelasan tentang The Kalcer Report dan sedikit rangkuman episode pertamanya yang rilis baru-baru ini. Untuk cerita lengkapnya, kamu bisa akses di YouTube IDN Times atau klik ‘The Kalcer Report Eps. 1’.
Nantinya program The Kalcer Report nggak berhenti sampai cerita Denny aja, tapi juga akan disambung dengan cerita dari pelaku kreatif lainnya. Program ini akan rutin ditayangkan setiap bulannya sampai satu tahun ke depan untuk mengeksplor bagaimana cerita para expertise local brand.
Jadi, ikutin terus program The Kalcer Report ya, Buddies!