Video marketing jadi senjata ampuh saat Ramadan dan Idulfitri—engagement digital meroket, audiens haus akan inspirasi, promo, dan konten meaningful. Tapi, setelah momen ini lewat, apa brand masih tetap relevan.
Viral itu bagus, tapi kalau cuma numpang lewat, sayang banget! Gimana caranya bikin strategi yang nggak sekadar booming sesaat, tapi juga bikin engagement bertahan lama?
Kalau brand kamu nggak mau tenggelam setelah Ramadan, simak cara smart mempertahankan momentum ini, Buddies!
Kenapa Video Marketing Efektif di Ramadan & Idulfitri?
Bulan Ramadan dan Idulfitri bikin konsumsi konten digital melonjak, dan video marketing jadi bintang utamanya. Tapi, kenapa format ini begitu efektif daripada jenis konten lainnya? Yuk, cari tahu!
1. Konsumsi Konten Video Meningkat
Orang makin aktif di media sosial selama Ramadan—87% sering online, dan 70% di antaranya nonton video streaming, terutama di YouTube.[1] TikTok, Instagram Reels, dan Facebook juga kebanjiran audiens yang cari hiburan, inspirasi, atau promo.
Bahkan, 36% masyarakat Indonesia berencana akses streaming platform selama Ramadan.[2] Karena lebih engaging daripada teks atau gambar, video yang relate dengan eudiens bisa mengubah viewers jadi pelanggan setia.
2. Ramadan & Idulfitri: Momen yang Pas untuk Storytelling
Konten yang relevan juga selalu booming selama Ramadan. Misalnya, topik mudik saja meraup 917,5 juta tontonan dan 27 juta interaksi![3] Bahkan, 58% konsumen mencari promo Ramadan lewat media sosial.[4]
Hal ini nggak lepas dari Ramadan yang kental dengan refleksi diri dan kebaikan, sementara Idulfitri hadir dengan kemeriahan. Brand, di sisi lain, harus pintar sesuaikan tone agar tetap nyambung di dua momen ini.
Dengan content marketing strategy yang tepat, storytelling bisa bikin brand lebih dekat dan melekat di hati audiens, Buddies!
3. Format Video Paling Efektif untuk Engagement
Short-form video seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts terbukti efektif—TikTok bahkan punya tingkat keterlibatan tertinggi 2,34% daripada pesaingnya.[5]
Sementara itu, live streaming dan community activation juga makin powerful, dengan 80% penonton cenderung beli produk yang diiklankan oleh streamer favorit mereka.[6] Selain itu, 72% konsumen lebih percaya UGC, sehingga bisa jadi strategi ampuh untuk membangun kepercayaan.[7]
User-generated video content bikin audiens bukan sekadar penonton, tapi juga bagian dari journey sebuah brand.
Strategi Video Marketing untuk Ramadan & Idulfitri
Bikin social media video harus ada strategi biar engagement tetap bertahan lama. Simak cara-cara berikut agar koneksi brand dengan audiens meningkat!
1. Creative Strategy: Sesuaikan Konsep & Narasi dengan Audiens
Vibe Ramadan dan Idulfitri cukup berbeda, sehingga konten harus relate dengan emosi audiens di setiap momen. Apabila Ramadan lebih reflektif, maka Idulfitri lebih meriah dan seremonial.
Makanya, video storytelling yang autentik dan sesuai kebiasaan audiens bikin engagement terasa natural bahkan lebih kuat daripada promosi biasa.
2. KOL & Influencer: Amplifikasi Pesan Brand dengan Cara yang Relatable
Influencer marketing tetap jadi strategi ampuh, terutama dengan micro-influencers yang lebih engaging. Bukan cuma endorsement, tapi storytelling yang sesuai dengan komunitas mereka, Buddies.
Selain bikin pesan brand lebih natural, community engagement bikin promosi bukan sebatas jualan—audiens lebih mudah connect dan percaya.
3. Optimalisasi Media Sosial & Aktivasi Komunitas
Engagement nggak boleh berhenti setelah Ramadan, kan? Gimana caranya biar audiens tetap aktif? Coba bikin challenges seru, live Q&A, atau giveaway komunitas—dijamin mereka bakal tetap engage.
Dengan Social Management (SMM) yang tepat, brand bisa baca pola konsumsi audiens dan atur strategi biar komunitas nggak bubar setelah hype Ramadan berlalu.
4. Website & SEO: Menjaga Visibilitas dari Video ke Konversi
SEO nggak cuma buat artikel, tapi juga video, lho! Optimasi landing page dan deskripsi video bisa nge-boost peluang audiens lanjut ke tahap konversi.
Plus, konten evergreen seperti blog atau video tutorial bakal tetap dicari setelah Ramadan. Dengan begitu, brand kamu terus eksis di pencarian dan nggak gampang tenggelam.
5. Digital Ads: Maksimalkan Jangkauan & Konversi dengan Retargeting
Jangan sampai audiens yang sudah engage pas Ramadan hilang tanpa jejak. Manfaatkan retargeting buat menyasar mereka lagi setelah Lebaran. Gabungkan digital video advertising di berbagai platform, dan jangan lupa refresh format iklan biar tetap fresh, nggak monoton, dan ngangkat engagement.
Bukan Sekadar Viral, Tapi Engagement Berkelanjutan
Ramadan dan Idulfitri memang momen emas buat brand. Namun, tanpa strategi yang tepat, engagement akan cepat redup juga.
Boleh Dicoba Digital (BDD) siap bantu maksimalkan video campaign kamu dengan Creative Strategy (SMM, KOL, Activation/Community, UI/UX), SEO dan WebDev, maupun Digital Ads biar engagement nggak cuma viral, tapi juga sustain!
Jangan biarkan momentum berlalu begitu saja—kolaborasi bareng BDD sekarang dan optimalkan strategi video marketing kamu! Kunjungi bolehdicoba.com sekarang.