Instagram masih jadi salah satu platform media sosial favorit orang-orang di tahun 2024 ini. Bahkan, di beberapa tahun ke belakang, Instagram mulai dimanfaatkan sebagai media marketing atau promosi oleh banyak brand.
Thatâs why sekarang udah banyak yang mulai tertarik untuk mempelajari Instagram lebih dalam dan juga ngikutin berbagai tren-nya. Salah satu tren yang sering banget dipelajarin dari Instagram adalah algoritmanya.
Banyaknya brand yang mempelajari algoritma Instagram sebenarnya nggak mengherankan. Kenapa? Karena memang algoritma Instagram sekrusial itu perannya.
Dengan menguasai algoritma Instagram, akun kamu bisa dapetin banyak followers dan engagement yang tinggi. Sedangkan kalau kamu mengabaikan algoritma, akun kamu akan sulit untuk dikenalânggak peduli seberapa bagusnya konten yang dibuat. As simple as that.Â
Cara Kerja Algoritma Instagram
Sampai sekarang, nggak ada official Instagram algorithm breakdown yang bisa benar-benar dibaca dan dipelajari oleh pengguna. Walaupun begitu, Facebook dan Instagram sesekali membagikan informasi tentang cara kerja algoritma mereka.
Beberapa waktu lalu, Adam Mosseri (CEO Instagram) mengklaim kalau Instagram nggak punya algoritma tunggal.
âInstagram doesnât have a singular algorithm that oversees what people do and donât see on the app.â
Sebaliknya, dia mengatakan kalau Instagram mempunyai berbagai algoritma yang disesuaikan secara khusus untuk fitur-fiturnya, seperti Feed, Stories, Explore, Reels, dan masih banyak lagi.
Hereâs the breakdown for each different feature:
1. Algoritma Instagram Reels
Instagram is going all-in on Reels, Buddies! Kalau kamu nggak memanfaatkan Reels, akun kamu bakal rugi banget. IGTV udah lama mati, sekarang Instagram lebih memprioritaskan format short-form video seperti TikTok. Ini cara kerja algoritma Instagram Reels yang harus kamu perhatikan:
- User activity: Algoritma Reels tergantung user activity, artinya konten-konten yang muncul tergantung topik apa yang kamu sukai, save, comment, dan repost.Â
- Author interaction: Setiap interaksi yang kamu lakukan dengan Reels seseorang, akan secara otomatis mengirimkan sinyal kepada algoritma tentang seberapa besar level of interest kamu terhadap konten mereka.Â
- Reel information: Algoritma Reels juga memperhitungkan faktor-faktor seperti audio track, video length, dan caption text untuk menentukan seberapa menarik suatu reels untuk kamu.Â
- Poster information: Hubungan kamu dengan poster (seseorang yang memposting konten) juga dipertimbangkan oleh algoritma Instagram dalam menentukan seberapa relevan konten mereka untuk kamu.Â
2. Algoritma Instagram Feed
Walaupun sekarang Instagram lebih populer dengan fitur Stories dan Reels nya, but the Feed is the platformâs home. Feed diprediksi masih akan banyak diminati untuk engage dengan audiens. Apalagi dengan format carousel yang dikabarkan lebih diprioritaskan karena bisa memberikan engagement sampai 10x lipat dibanding single photo.
- Interest: Algoritma Instagram Feed merekomendasikan sebuah postingan berdasarkan engagement kamu dengan konten serupa.Â
- Post popularity: Postingan juga direkomendasikan based on popularity, artinya seberapa cepat postingan tersebut mendapat like, save, share, dan comment.
- Poster information: Sama dengan Reels, algoritma Instagram Feed juga menggunakan informasi tentang hubungan kamu dengan poster.Â
- Interaction history: Riwayat interaksi kamu dengan seseorang dipertimbangkan untuk menentukan seberapa tertarik kamu melihat postingan mereka.Â
3. Algoritma Instagram Stories
Instagram Stories beroperasi mirip dengan Feed, artinya konten yang muncul berasal dari teman atau orang yang kamu follow. Stories banyak digunakan untuk meningkatkan engagement lewat fitur-fitur yang tersedia, seperti survey, stickers, dan QnA.
- User engagement: Algoritma Instagram untuk Stories dilihat dari seberapa sering kamu engage dengan Stories orang lain, seperti mengirim like atau DM.
- Viewing history: Algoritma Stories juga mempertimbangkan seberapa sering kamu melihat Stories seseorang agar nantinya Stories dari akun tersebut diprioritaskan untuk kamu.
- Closeness: Terakhir, Instagram Stories melihat bagaimana hubungan kamu secara keseluruhan dengan akun seseorang dan seberapa besar kemungkinan kamu bisa terkoneksi lebih sering.Â
4. Algoritma Instagram Explore
Explore tab adalah tempat untuk kamu mencari konten baru yang sesuai dengan minat. Konten-konten yang muncul pun mayoritas berasal dari akun yang belum kamu follow. Ada beberapa faktor yang mendorong berjalannya algoritma untuk fitur ini, seperti:
- Post information: Algoritma Explore melihat seberapa populer suatu postingan atau konten.Â
- User activity: Postingan yang muncul di Explore juga dilihat dari konten-konten yang pernah kamu engage sebelumnya.Â
- Poster information: Informasi tentang seseorang yang memposting konten juga dinilai kepopulerannya, seperti berapa banyak orang yang berinteraksi dengan orang tersebut atau dengan konten-kontennya.Â
Konsultasikan Kebutuhan Social Media Brand-mu dengan BDD!
We know running business isnât walking in the park. Pasti banyak ups and down yang dialami dalam perjalanannya. Apalagi kalau kamu punya media sosial untuk kebutuhan bisnis. Untungnya, kita siap bantu segala permasalahan yang kamu alamin, Buddies!
Sebagai digital marketing agency, Boleh Dicoba Digital (BDD) menyediakan berbagai services yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan media sosial brand kamu. Mulai dari:
Digital Ads, Creative Content Development, Search Engine Optimization (SEO), Web Development, Growth Hack, Community Development, sampai Corporate Training.
Sampai sekarang, BDD udah berhasil meraih kesuksesan sama lebih dari 850 klien di berbagai industri loh. Kamu mau sukses kaya klien-klien kita juga? Yuk, langsung aja hubungi BDD dan serahin semua isu bisnis kamu kepada kita!