Pernah denger istilah a/b testing? A/b testing adalah salah satu teknik penting dalam strategi marketing digital untuk menentukan versi terbaik dengan menguji dua versi berbeda.
Dengan melakukan a/b testing, kamu bisa menentukan bagian mana yang harus diperbaiki dan bagian mana yang perlu dioptimalkan. Ini penting karena bisa membantu pertumbuhan bisnis kamu, khususnya dalam jangka panjang.
Nggak sedikit brand diluar sana yang udah ngebuktiin langsung dampak dari penggunaan a/b testing ini loh Buddies. Manfaat atau fungsi dari a/b testing sendiri memang cukup signifikan, mulai dari menurunkan bounce rate sampai meningkatkan conversion rate.
Dilihat dari manfaatnya tadi, pasti kamu juga pengen ngelakuin a/b testing dong? Pas banget nih, di artikel ini kita udah siapin tips atau cara melakukan a/b testing yang efektif. Simak, ya!
1. Tentukan Tujuan
Pertama-tama, kamu harus tau dulu tujuan dari ngelakuin a/b testing ini untuk apa. Pilihannya beragam, bisa untuk ningkatin konversi, ningkatin traffic, atau nurunin bounce rate. Dengan tau tujuan yang spesifik, baru kamu bisa fokus ke pengujian elemen untuk dapetin hasil yang akurat.
2. Buat Hipotesis
Setelah nentuin tujuan, langkah selanjutnya adalah membuat hipotesis tentang faktor tertentu yang kira-kira mempengaruhi hasil yang diinginkan. Misalnya, kamu mungkin menghipotesiskan kalau perubahan warna CTA (call-to-action) akan ningkatin tingkat konversi. Nah, hipotesis ini akan menjadi dasar untuk eksperimen a/b kamu nantinya.
3. Mulai Eksperimen
Kalau hipotesis sudah dibuat, selanjutnya kamu bisa mulai eksperimen dengan melibatkan dua elemen yang ingin kamu uji. Elemen-elemen itu bisa seperti landing page, warna CTA, atau dua konten berbeda. Satu versi akan berperan menjadi kontrol (a), sedangkan yang lainnya akan menjadi variasi (b).
4. Kumpulkan Data yang Diperoleh
Selama eksperimen berlangsung, penting untuk mengumpulkan data dengan cermat. Pastikan data yang diambil cukup besar agar bisa dianalisis dengan baik. Jangan lupa untuk bikin a/b testing nya ini tetap konstan agar hasilnya valid.
5. Analisis Hasil
Setelah periode pengujian selesai, saatnya untuk analisis hasilnya. Bandingkan performa dari versi kontrol dan variasi berdasarkan metrik yang sudah kamu tentukan sebelumnya. Lihat perbedaan diantara keduanya, kalau perbedaannya cukup signifikan, kamu bisa pilih yang paling baik.
Nah, itulah tips atau cara melakukan a/b testing yang bisa digunakan di bisnis kamu. Dengan mengikuti langkah-langkah tadi, kamu berkesempatan untuk meningkatkan kinerja strategi marketing loh Buddies.
Lakukan a/b testing secara rutin karena perilaku konsumen cukup cepat berubah. Belum lagi, di industri digital marketing perkembangannya sangat dinamis dan melahirkan banyak tren-tren baru dalam waktu singkat.
Kalau kamu butuh bantuan untuk meng-handle isu di bisnis kamu, hubungi kita aja! Boleh Dicoba Digital (BDD) punya banyak services yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau kendala yang lagi kamu alamin.
Mulai dari Digital Ads, Performance Creative, SEO, Growth Hack, Web Development, Community Development, sampai Corporate Training.
BDD sampai sekarang udah dipercaya sama lebih dari 850 brand di berbagai industri loh. Next, giliran kamu Buddies! Yuk, langsung aja hubungi BDD dan konsultasiin semua permasalahan bisnismu pada kita.
Baca juga: Marketer Harus Tau! Ini Beberapa Fungsi A/B Testing Buat Bisnis